bacakoran.co - kembali memeriksa bupati pati, sudewo, terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta api (ka) di direktorat jenderal perkeretaapian (djka) kementerian perhubungan.
pemeriksaan yang berlangsung pada senin (22/9/2025) ini menjadi yang kedua bagi politikus tersebut.
tiba di gedung merah putih kpk sekitar pukul 09.33 wib dengan mengenakan batik cokelat bermotif parang, didampingi sejumlah pria berbadan kekar yang disebut sebagai ajudan sekaligus pengawal pribadinya.
kehadirannya langsung menjadi perhatian awak media yang sudah menunggu sejak pagi.
namun, alih-alih memberikan keterangan, sudewo memilih bungkam dan bergegas masuk menuju ruang penyidikan tanpa sepatah kata pun.
juru bicara kpk, budi prasetyo, membenarkan agenda pemeriksaan tersebut.
“benar, hari ini senin, kpk menjadwalkan pemeriksaan saksi saudara sdw, terkait dugaan tindak pidana korupsi pada pembangunan jalur kereta api di lingkungan djka-kementerian perhubungan,” ujarnya seperti dikutip dari tempo.co.
dugaan peran besar dalam proyek jalur ka
kpk menduga sudewo memiliki peran signifikan dalam pengadaan proyek jalur kereta api yang berlangsung pada 2021–2022.
kasus ini mencakup proyek besar di berbagai wilayah, mulai dari jawa barat, jakarta, semarang, hingga tegal.
nilai proyek tersebut mencapai triliunan rupiah dan digadang-gadang menjadi salah satu program prioritas nasional untuk meningkatkan konektivitas antardaerah.
pelaksana tugas deputi penindakan dan eksekusi kpk, asep guntur rahayu, menyebut dugaan keterlibatan sudewo tidak hanya terbatas di jalur ganda solo balapan–kadipiro.
“yang bersangkutan, yang kami duga sejauh ini, perannya tidak hanya yang di solo balapan sampai kadipiro,” ujarnya di jakarta selatan pada agustus 2025, dikutip dari tempo.co.
nama sudewo sebelumnya juga mencuat dalam sidang perkara korupsi dengan terdakwa kepala balai teknik perkeretaapian jawa bagian tengah, putu sumarjaya, dan pejabat pembuat komitmen bernard hasibuan di pengadilan tipikor semarang pada 2023.
saat itu, jaksa kpk bahkan membeberkan adanya penyitaan uang hingga rp3 miliar dari rumah sudewo, meski dirinya membantah tuduhan itu.
commitment fee jadi sorotan
selain dugaan pengaturan lelang, kpk juga menyoroti adanya praktik commitment fee dalam proyek jalur ka.
budi prasetyo menyatakan, penyidik masih mendalami kemungkinan adanya aliran uang yang diterima sudewo ketika dirinya masih menjabat sebagai anggota dpr ri.
“saudara sdw merupakan salah satu pihak yang diduga juga menerima aliran commitment fee terkait proyek pembangunan jalur kereta,” jelasnya, dikutip dari detiknews.
dalam pemeriksaan sebelumnya, sudewo sempat berkilah bahwa dirinya hanya dimintai keterangan sebagai saksi.
“saya dipanggil, dimintai keterangan sebagai saksi, semua pertanyaan saya jawab sejujurnya dan apa adanya,” ucapnya.
namun, saat ditanya soal dugaan penerimaan uang, ia menegaskan hal itu sudah ia jelaskan sejak lama.
“kalau soal uang, itu juga ditanyakan dan sudah dijelaskan dalam pemeriksaan kira-kira dua tahun lalu. itu adalah pendapatan dari dpr ri, semua rinci,” ujarnya.
suasana tegang ajudan dengan pewarta
suasana pemeriksaan sudewo kali ini sempat diwarnai ketegangan.
seusai keluar dari ruang penyidikan, sudewo hanya menjawab singkat bahwa dirinya dimintai keterangan terkait proyek kereta api.
“saya dimintai keterangan terkait dengan kereta api,” ucapnya, dikutip dari kompas.com.
namun, situasi berubah ricuh ketika dua ajudannya menghalangi pewarta yang mencoba mengambil gambar.
mereka menutup kamera wartawan, mendorong mikrofon, bahkan sempat terlibat adu mulut dengan petugas keamanan kpk.
insiden ini membuat suasana di lobi gedung merah putih sempat memanas dan menghambat jalannya peliputan.
tak lama kemudian, sudewo digiring menuju mobil toyota innova zenix hitam bernopol b 2576 wfa yang sudah menunggu. ia langsung masuk ke dalam kendaraan tanpa memberikan pernyataan tambahan.
ajudannya kemudian menutup rapat pintu mobil sebelum bergegas meninggalkan lokasi.
kpk sendiri menegaskan bahwa pemeriksaan sudewo masih berstatus sebagai saksi, meskipun peluang untuk meningkatkan statusnya menjadi tersangka tidak tertutup.
kasus korupsi proyek jalur kereta api di djka ini disebut sebagai salah satu mega kasus yang tengah ditangani kpk, melibatkan banyak pihak, mulai dari pejabat kementerian, kontraktor, hingga politisi.