bacakoran.co

369 Siswa Tumbang Usai Makan Gratis! Bupati Bandung Barat Tetapkan KLB Cipongkor

369 Siswa Tumbang Usai Makan Gratis! Bupati Bandung Barat Tetapkan KLB Cipongkor--Merdeka.com

"Semuanya juga tetap kita lakukan evaluasi karena data yang saya dapat adalah 85 dapur memang masih belum memiliki sertifikasi sehat," tambahnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra, menyampaikan bahwa jumlah total siswa yang menjadi korban keracunan mencapai 369 orang.

BACA JUGA:Banjir Bandang OKU Selatan, Hujan Sepanjang Malam Warga Tidur Lelap Sungai Besar Meluap, 3 Warga Tewas

BACA JUGA:Kementan Gelar Gerakan Pangan Murah di 828 Titik di Jawa Timur

Para korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, Madrasah Diniyah, SMP, hingga SMK.

Mereka ditangani di sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas Cipongkor, Posko Kecamatan Cipongkor, RSUD Cililin, dan beberapa faskes lainnya.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 257 siswa telah dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang.

Peristiwa ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Kota Bogor pada pertengahan Mei lalu, di mana 210 siswa mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG.

BACA JUGA:Kasus Korupsi DJKA, Bupati Sudewo Dicecar Pertanyaan dari KPK Soal Fee Proyek!

BACA JUGA:Siapa ‘Juru Simpan’ Uang Haram Kuota Haji? KPK Masih Tutup Mulut!

Bahkan, pada 22 April, Kabupaten Cianjur juga menetapkan status KLB setelah 176 siswa mengalami gejala serupa.

Data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mencatat bahwa hingga pertengahan Mei 2025, terdapat 17 kasus KLB akibat keracunan MBG yang tersebar di 10 provinsi.

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, menyebut bahwa salah satu penyebab utama keracunan adalah kontaminasi bahan pangan mentah.

Ia menekankan pentingnya pengawalan ketat terhadap keamanan pangan dalam program MBG agar manfaat yang diharapkan tidak berubah menjadi risiko kesehatan.

BACA JUGA:Terungkap Cabuli Siswinya 2 Pekan yang Lalu, Oknum Guru SMP Negeri 1 Lubuklinggau Ditangkap

369 Siswa Tumbang Usai Makan Gratis! Bupati Bandung Barat Tetapkan KLB Cipongkor

Ayu

Ayu


bacakoran.co - pemerintah kabupaten bandung barat resmi menetapkan insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di kecamatan cipongkor sebagai kejadian luar biasa (klb).

penetapan ini diumumkan langsung oleh bupati bandung barat, jeje ritchie ismail, saat dirinya mengunjungi posko penanganan korban di kantor kecamatan cipongkor pada selasa, 23 september 2025.

langkah ini diambil sebagai bentuk respons cepat atas melonjaknya jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (mbg) yang disediakan oleh program pemerintah.

"jadi sekarang juga kita sudah menetapkan statusnya klb, kejadian luar biasa, supaya penanganannya lebih cepat dan lebih menyeluruh," ujar jeje kepada awak media yang hadir di lokasi.

penetapan status klb ini diharapkan dapat mempercepat proses penanganan medis, investigasi, serta evaluasi terhadap sistem distribusi dan pengolahan makanan mbg yang selama ini dijalankan oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (sppg).

dalam pernyataannya, jeje menegaskan bahwa dapur sppg yang beroperasi di cipongkor akan ditutup sementara selama proses investigasi berlangsung.

penutupan ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh aspek pengelolaan makanan, mulai dari perizinan hingga standar kebersihan dan keamanan pangan, benar-benar memenuhi syarat.

"kalau memang belum layak ya kita harus melakukan perbaikan. dan khusus untuk dapur di cipongkor ini kita tutup dulu untuk kita investigasi," tegasnya.

tak hanya dapur di cipongkor, jeje juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap 85 dapur lain yang tersebar di wilayah tersebut.

berdasarkan data yang diterimanya, seluruh dapur tersebut belum memiliki sertifikasi sehat, yang seharusnya menjadi syarat mutlak dalam penyediaan makanan untuk anak-anak sekolah.

"semuanya juga tetap kita lakukan evaluasi karena data yang saya dapat adalah 85 dapur memang masih belum memiliki sertifikasi sehat," tambahnya.

sementara itu, kabid humas polda jawa barat, kombes pol hendra, menyampaikan bahwa jumlah total siswa yang menjadi korban keracunan mencapai 369 orang.

para korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sd, madrasah diniyah, smp, hingga smk.

mereka ditangani di sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas cipongkor, posko kecamatan cipongkor, rsud cililin, dan beberapa faskes lainnya.

dari jumlah tersebut, sebanyak 257 siswa telah dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang.

peristiwa ini bukanlah yang pertama. sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di kota bogor pada pertengahan mei lalu, di mana 210 siswa mengalami keracunan setelah menyantap menu mbg.

bahkan, pada 22 april, kabupaten cianjur juga menetapkan status klb setelah 176 siswa mengalami gejala serupa.

data dari badan pengawas obat dan makanan (bpom) ri mencatat bahwa hingga pertengahan mei 2025, terdapat 17 kasus klb akibat keracunan mbg yang tersebar di 10 provinsi.

kepala bpom ri, taruna ikrar, dalam rapat bersama komisi ix dpr ri, menyebut bahwa salah satu penyebab utama keracunan adalah kontaminasi bahan pangan mentah.

ia menekankan pentingnya pengawalan ketat terhadap keamanan pangan dalam program mbg agar manfaat yang diharapkan tidak berubah menjadi risiko kesehatan.

"menurut data yang kami miliki ada 17 kejadian luar biasa keracunan pangan terkait dengan mbg di 10 provinsi yang teridentifikasi," ungkapnya.

menanggapi hal tersebut, kepala badan gizi nasional (bgn), dadan hindayana, menyatakan bahwa masalah kesehatan yang dialami para siswa disebabkan oleh berbagai faktor.

salah satunya adalah kualitas bahan baku yang tidak layak konsumsi namun tetap digunakan dalam pengolahan makanan mbg.

ia juga menyoroti proses memasak yang terlalu lama, sehingga makanan kehilangan kesegarannya saat sampai di tangan siswa.

"antara waktu memasak dan penyiapan harus diperhatikan betul. kita juga ingin meningkatkan protokol keamanan terkait batas toleransi makanan diterima, juga sesampainya di sekolah agar langsung dikonsumsi," ujar dadan dalam rapat kerja bersama komisi ix dpr ri.

ia menambahkan bahwa beberapa kasus keracunan juga terjadi karena penundaan konsumsi makanan, meskipun distribusi ke sekolah sudah dilakukan tepat waktu.

"tepat waktu dikirim, tetapi ada acara sekolah, jadi konsumsinya terlambat dan ada beberapa makanan yang menjadi basi," tuturnya.

dengan penetapan status klb ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dalam program mbg dapat melakukan perbaikan menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir.

pemerintah, instansi terkait, dan penyedia layanan gizi harus bersinergi untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada siswa benar-benar aman, sehat, dan layak konsumsi.

tragedi cipongkor menjadi alarm keras bahwa program yang bertujuan mulia pun bisa berbalik menjadi ancaman jika tidak diawasi dengan ketat.

Tag
Share