Viral! Senior Unsri Paksa Maba Ciuman Sesama Jenis saat Ospek, HIMATETA Dibekukan Setahun
Video maba Unsri dipaksa ciuman sesama jenis viral. HIMATETA dibekukan/Kolase Bacakoran.co--Instagram @fakta.indo
Ivandi mengakui bahwa aksi saling cium tersebut adalah perbuatan keliru dan menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kampus serta masyarakat.
"Dengan semua hal yang terjadi kami tidak memikirkan jangka panjangnya, kami mengucapkan beribu-ribu minta maaf, kami menerima konsekuensi yang diberi pihak kampus," katanya.
Unsri Bekukan HIMATETA dan Lakukan Investigasi
BACA JUGA:Demontrasi Mahasiswa di Timor Leste Rusak Gedung Pemerintah, Dipicu Rencana Pebelian Mobil Dinas
Menanggapi insiden tersebut, pihak Universitas Sriwijaya langsung mengambil langkah tegas dengan membekukan seluruh kegiatan HIMATETA selama satu tahun ke depan.
Kampus menilai bahwa kegiatan tersebut telah melanggar Surat Edaran Rektor Nomor 0003/UN9/SE.BAK.KM/2025 tentang Ketentuan Pelaksanaan PKKMB Tahun Akademik 2025/2026.
Dalam surat edaran tersebut, Unsri menegaskan bahwa mahasiswa baru tidak boleh melayani ajakan dari pihak manapun untuk melakukan pelanggaran berupa kekerasan, perpeloncoan, perundungan, pelecehan seksual, dan intoleransi.
Pelanggaran terhadap aturan ini akan dikenai sanksi sesuai peraturan kampus.
"Sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan HIMATETA Unsri, pimpinan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya telah memanggil dan melakukan investigasi kepada Ketua dan Wakil Ketua HIMATETA, Ketua Angkatan 2023, serta Ketua dan anggota Panitia Pelaksana Kegiatan tersebut," tulis pihak Unsri dalam keterangan resminya.
Unsri juga menyampaikan bahwa Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) tengah melakukan investigasi terhadap pelaku perundungan.
Sikap Tegas BEM Unsri
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri turut mengecam keras aksi perpeloncoan tersebut.
Melalui akun Instagram resminya, BEM menyatakan komitmen untuk mengawal kasus ini dan menyediakan ruang aman bagi korban.
"Mengutuk keras dan mengambil langkah untuk mencegah terjadinya hal serupa dengan menjaring informasi baik dari korban maupun saksi, dan menyediakan ruang aman untuk korban yang membutuhkan dukungan psikis secara khusus," tulis BEM Unsri.