bacakoran.co

Marak Kasus Keracunan, Cak Imin Ungkap Tidak akan Stop Program MBG!

Cak Imin Sebut Tak Akan Hentikan Program MBH Meski Banyak Kasus Keracunan --Tirto.id

DPR pun mendesak pemerintah memperbaiki mekanisme pelaporan, membuka kanal pengaduan publik, dan memastikan akuntabilitas belanja negara.

Tujuannya agar hak anak untuk memperoleh makanan bergizi dan aman benar-benar terpenuhi.

BACA JUGA:Pemeran Superhero Marvel Ini Serukan Boikot Disney Plus, Ada Apa?

BACA JUGA:Hamas Sebut Pengakuan Palestina oleh Negara-Negara Barat Tak Cukup, Tegaskan Ini!

BGN Bentuk Tim Investigasi Keracunan

Menanggapi desakan DPR dan kritik publik, Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan akan segera melakukan evaluasi menyeluruh.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyebut lembaganya tengah membentuk Tim Investigasi Keracunan yang melibatkan ahli kimia untuk menelusuri penyebab kasus-kasus keracunan massal.

“Kami rapat untuk membuat tim investigasi ini. Jadi kami enggak omon-omon. Saya akan membuat Tim Investigasi Keracunan yang dipimpin oleh ahli kimia dan kita akan langsung turun,” ujar Nanik, Minggu (21/9), dikutip dari Kompas.com.

Selain membentuk tim khusus, BGN juga berencana membuka hotline pengaduan yang dapat diakses masyarakat jika menemukan kasus keracunan terkait program MBG.

BACA JUGA:Atap Teras Gedung KPT Brebes 120 Miliar Ambruk, 3 Korban Luka-luka, DPU Selidiki Penyebabnya

BACA JUGA:Bikin Kaget! Kakanwil Kemenag NTB Lempar Gagang Mic saat Lantik Pejabat Tuai Kritik: Saya Hanya Bercanda

“Kami akan bikin hotline untuk orang mengadu kalau ada keracunan,” tegas Nanik.

Kasus keracunan terbaru memang menjadi perhatian serius.

Di Garut, Jawa Barat, 569 siswa dilaporkan mengalami muntah, mual, dan diare usai mengonsumsi makanan MBG.

Sementara di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, 230 siswa mengalami gejala serupa, dengan 44 di antaranya harus dirawat di Rumah Sakit Trikora Salakan.

Marak Kasus Keracunan, Cak Imin Ungkap Tidak akan Stop Program MBG!

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - kasus keracunan makan bergizi gratis (mbg) makin sering terjadi di kalangan siswa.

menteri koordinator bidang pemberdayaan masyarakat (menko pm) muhaimin iskandar alias cak imin, ungkap pemerintah belum berencana menghentikan program makan bergizi gratis (mbg).

"tidak ada rencana penyetopan. saya belum mendengar," kata cak imin di gedung dpp pkb, jakarta pusat, dikutip bacakoran.co dari tirto.id, rabu (24/9/2025).

ketua umum pkb ini berharap kasus keracunan ini menjadi bahan evaluasi program tersebut ke depan.

cak imin juga telah meminta kepada badan gizi nasional (bgn) untuk menyelesaikan masalah ini dengan serius hingga tuntas.

"tentu saya minta kepada bgn untuk benar-benar menuntaskan problem-problem uang nyata-nyata ada," ucap cak imin.

sebelumnya sebanyak 369 siswa mengalami keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (mbg) di kecamatan cipongkar.

dari kejadian ini, pemerintah kabupaten bandung barat telah menetapkan kasus dugaan keracunan mahal ini sebagai kejadian luar biasa (klb).

“jadi sekarang juga kita sudah menetapkannya sebagai statusnya klb supaya penangannya lebih cepat dan juga lebih menyeluruh seperti itu,” kata bupati bandung barat jeje ritchie ismail di bandung barat, dikutip bacakoran.co dari , selasa (23/9/2025).

jeje juga menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten bandung barat bersama instansi terkait sedang melakukan investigasi terhadap dapur yang menyajikan hidangan tersebut.

pihaknya juga sudah menutup sementara satuan pelayanan pemenuhan gizi (sppg) di wilayah itu untuk memastikan standar pengelolaan makanan dipenuhi.

“mulai dari perizinan hingga standarisasi pengelolaan makanan harus kita cek. kalau memang belum layak, ya kita lakukan perbaikan. khusus dapur di cipongkor ini kita tutup dulu untuk investigasi,” ujarnya.

tidak hanya itu, pemkab bandung barat juga akan evaluasi secara menyeluruh 85 dapur lainnya yang ada di wilayah bandung barat, karena seluruhnya belum memiliki sertifikasi sehat.

“semuanya tetap kita evaluasi karena data yang saya dapat, 85 dapur memang masih belum memiliki sertifikasi. yang kita stop saat ini baru dapur di cipongkor,” kata jeje.

sebelumnya  yang menjadi andalan presiden prabowo subianto kembali menuai sorotan.

realisasi serapan anggarannya berjalan lambat, sementara kasus keracunan siswa penerima mbg terus bermunculan di sejumlah daerah.

menteri keuangan  bahkan mengancam akan mengalihkan anggaran mbg yang tidak terserap ke program bantuan sosial (bansos) berupa beras 10 kilogram untuk masyarakat miskin.

“kalau ditemukan masih nganggur, kita bantu secepatnya supaya terpakai. tapi kalau tidak bisa juga, kita ambil duitnya. kan begitu, fair kan. karena daripada nganggur duitnya, saya juga harus bayar bunga. jadi saya alihkan ke tempat lain yang lebih siap,” kata purbaya di kompleks istana kepresidenan, jumat (19/9), dikutip dari cnn indonesia.

hingga awal september 2025, penyerapan anggaran mbg baru mencapai rp13,2 triliun dengan penerima manfaat sekitar 22 juta orang.

angka tersebut hanya 18,6 persen dari total pagu rp71 triliun, jauh dari target yang diharapkan pemerintah.

purbaya menegaskan, setiap rupiah anggaran harus memberi dampak langsung pada masyarakat dan perekonomian.

karena itu, jika penyaluran mbg terus tersendat, sebagian dana akan dialihkan ke bansos beras yang dinilai lebih siap dan langsung menyentuh kelompok miskin.

dpr desak pengelolaan mbg diserahkan ke sekolah

di sisi lain, masalah keamanan pangan dalam program mbg makin jadi perhatian publik.

wakil ketua komisi ix dpr, , mendesak agar pelaksanaan mbg diserahkan langsung kepada pihak sekolah.

“mengingat banyaknya kasus keracunan, perlu dipikirkan alternatif agar mbg dikelola sekolah bersama komite sekolah,” ujar yahya kepada wartawan, senin (22/9), dikutip dari tempo.co.

menurutnya, sekolah lebih memahami kebutuhan dan selera siswa, sehingga makanan yang disajikan bisa lebih higienis, segar, dan sesuai.

“akan lebih terjamin higienitas dan keamanannya serta sesuai selera anak-anak sekolah. mereka sudah paham selera anak-anak sekolahnya,” imbuh yahya.

sejak januari hingga september 2025, tercatat 5.626 kasus keracunan akibat mbg di 17 provinsi.

kasus terbaru terjadi di kabupaten banggai kepulauan, sulawesi tengah, di mana 230 siswa mengalami mual dan muntah usai menyantap menu mbg.

politikus partai golkar itu juga menyoroti rendahnya serapan anggaran.

meski pemerintah mengklaim mbg telah berjalan di 38 provinsi dengan 22 juta penerima manfaat, angka serapan yang hanya 18,6 persen dinilai mencerminkan buruknya tata kelola di lapangan.

dpr pun mendesak pemerintah memperbaiki mekanisme pelaporan, membuka kanal pengaduan publik, dan memastikan akuntabilitas belanja negara.

tujuannya agar hak anak untuk memperoleh makanan bergizi dan aman benar-benar terpenuhi.

bgn bentuk tim investigasi keracunan

menanggapi desakan dpr dan kritik publik, badan gizi nasional (bgn) menyatakan akan segera melakukan evaluasi menyeluruh.

wakil kepala bgn, nanik s. deyang, menyebut lembaganya tengah membentuk tim investigasi keracunan yang melibatkan ahli kimia untuk menelusuri penyebab kasus-kasus keracunan massal.

“kami rapat untuk membuat tim investigasi ini. jadi kami enggak omon-omon. saya akan membuat tim investigasi keracunan yang dipimpin oleh ahli kimia dan kita akan langsung turun,” ujar nanik, minggu (21/9), dikutip dari kompas.com.

selain membentuk tim khusus, bgn juga berencana membuka hotline pengaduan yang dapat diakses masyarakat jika menemukan kasus keracunan terkait program mbg.

“kami akan bikin hotline untuk orang mengadu kalau ada keracunan,” tegas nanik.

kasus keracunan terbaru memang menjadi perhatian serius.

di garut, jawa barat, 569 siswa dilaporkan mengalami muntah, mual, dan diare usai mengonsumsi makanan mbg.

sementara di banggai kepulauan, sulawesi tengah, 230 siswa mengalami gejala serupa, dengan 44 di antaranya harus dirawat di rumah sakit trikora salakan.

langkah investigasi ini disebut penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap program mbg.

sebab, program ini sejatinya merupakan janji kampanye utama presiden prabowo yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

namun, tanpa pengelolaan yang transparan dan efektif, program mulia ini bisa berubah menjadi bumerang.

publik kini menunggu, apakah perbaikan mekanisme yang dijanjikan dpr dan bgn benar-benar terlaksana, atau sebagian dari rp71 triliun anggaran mbg akan dialihkan ke program bansos beras.

Tag
Share