Banyak Kasus Keracunan, DPRD Palembang Desak Program MBG Dialihkan ke Bantuan Tunai
Program MBG dikritik usai kasus keracunan. DPRD Palembang dorong evaluasi, usul alihkan ke bantuan tunai./Kolase Bacakoran.co--Pattiro dan Instagram
BACAKORAN.CO - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat sebagai upaya meningkatkan kualitas gizi siswa sekolah dan masyarakat pra-sejahtera kini menjadi sorotan publik.
Meski bertujuan mulia, pelaksanaannya di lapangan memunculkan berbagai masalah, termasuk kasus keracunan makanan di sejumlah daerah dan menu yang dinilai tidak layak konsumsi.
Program MBG yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini awalnya dirancang untuk menjamin asupan nutrisi harian bagi anak-anak sekolah dan kelompok rentan.
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pelaksanaan program ini belum sepenuhnya memenuhi standar keamanan dan kualitas makanan.
Kasus Keracunan dan Menu Tak Layak Jadi Sorotan
BACA JUGA:Marak Kasus Keracunan, Cak Imin Ungkap Tidak akan Stop Program MBG!
BACA JUGA:Kasus Keracunan MBG Cipongkor: BGN Sebut Masak Terlalu Awal Jadi Penyebab
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa beberapa siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.
Hal ini memicu kekhawatiran di berbagai daerah, termasuk di Kota Palembang, meski belum ditemukan kasus serupa di wilayah tersebut.
Anggota DPRD Kota Palembang, Mgs Syaiful Padli, menyampaikan keprihatinannya terhadap insiden tersebut.
Ia menilai program MBG perlu segera dievaluasi secara menyeluruh dan dipertimbangkan untuk dialihkan menjadi bantuan tunai.
“Adanya keracunan di beberapa tempat pada program MBG sangat miris, dan kami sangat prihatin,” ujar Syaiful, Selasa (23/9/2025) dilansir Bacakoran.co dari RMOL Sumsel.
Evaluasi Menyeluruh dan Alternatif Bantuan Tunai
BACA JUGA:Gen Z Dapat Tahu Hambar MBG Hasilnya Jadi Camilan Pedas, Netizen: Kemarin Ada Pisang Dijadiin Bolu
BACA JUGA:Sentil Program Prabowo! Chef Arnold Bongkar Penyebab MBG Picu Ribuan Siswa Keracunan
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menegaskan bahwa meskipun MBG memiliki tujuan baik dalam meningkatkan kualitas gizi generasi muda, lemahnya pengawasan dapat menimbulkan risiko serius bagi penerima manfaat.