Viral Video Oknum Guru di Pandeglang Karaoke Pakai Smart TV Bantuan dari Prabowo saat Jam Belajar
Video oknum guru SD Ciodeng karaoke di jam belajar pakai Smart TV pemberian Prabowo/Kolase Bacakoran.co--Instagram @seputarbandungkota dan @feedgramindo
"Yaa ampuunn isin2i ae, ujung2nya minta maaf."
"Direkam aja gag malu pasti diluar lebih ga punya malu, contohnya.???"
"Beban Pemerintah."
Rieke Diah Pitaloka Ikut Bersuara
Kritik keras juga datang dari selebritas sekaligus anggota DPR, Rieke Diah Pitaloka.
Melalui akun Instagram pribadinya @riekediahp, Rieke mengunggah ulang video viral tersebut dan menyampaikan kekecewaannya terhadap perilaku oknum guru yang tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA:Bejat, Oknum Guru Berstatus ASN di Mesuji Lecehkan Murid Bertahun-tahun sampai Ancam Akan Membunuh
"Baru-baru ini sebuah video viral beredar mengenai oknum guru yang memanfaatkan smart TV pemberian Presiden Prabowo. Bukan dijadikan untuk sarana belajar mengajar, smart TV tersebut justru digunakan oknum guru untuk berkaraoke," tulis Rieke dalam unggahannya, dikutip dari Beritasatu.com, Minggu (28/9/2025).
Rieke menegaskan bahwa program digitalisasi pendidikan yang digagas Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan untuk hiburan pribadi para guru.
Respons Dinas Pendidikan Pandeglang
Menanggapi viralnya video tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Pandeglang, Nono Suparno, membenarkan bahwa kejadian itu memang terjadi di SD Negeri 2 Ciodeng.
“Iya benar, tetapi sudah ditangani oleh bidang terkait di internal,” kata Nono pada Minggu (28/9/2025), dilansir Bacakoran.co dari Berita Satu.
Namun, Nono mengaku belum mengetahui perkembangan lebih lanjut terkait sanksi atau tindakan disiplin yang akan diberikan kepada oknum guru dan kepala sekolah tersebut.
“Saya belum tahu progresnya seperti apa. Coba tanya ke bidang BPK,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (BPK) Disdikpora Pandeglang maupun oknum guru yang diduga terlibat belum memberikan keterangan resmi.