bacakoran.co — di balik viralnya video seorang yang membawa pulang makanan bergizi gratis () dari sekolah untuk sang , tersimpan kisah menyentuh yang menggambarkan ketulusan dan kedewasaan seorang anak di usia yang masih sangat belia.
reno aditya pratama, siswa kelas 3 sd berusia 9 tahun asal kelurahan tanjung agung, kecamatan baturaja barat, kabupaten oku, menjadi sorotan publik setelah aksinya menunjukkan nilai-nilai kasih dan kepedulian keluarga.
viral karena membawa pulang mbg untuk sang nenek
reno sempat viral di media sosial pada akhir september 2025 setelah diketahui membawa pulang jatah makan bergizi gratis dari sekolah untuk diberikan kepada neneknya, murni (48), yang akrab ia panggil “mamak.”
aksi kecil yang penuh makna ini menyentuh hati banyak orang, terutama karena dilakukan oleh anak seusia reno yang seharusnya masih menikmati masa bermain dan belajar.
namun di balik itu, reno menyimpan kisah kehidupan yang tidak mudah. sejak usia 3 tahun, ia telah ditinggal oleh sang ayah, eko budi utomo, yang merantau ke malaysia untuk mencari nafkah.
sayangnya, sejak kepergiannya, sang ayah tidak pernah memberi kabar, apalagi mengirimkan uang untuk anak semata wayangnya.
“jangankan mengirim uang, mengirim kabar saja tidak,” ungkap murni, sang nenek, saat ditemui pada jumat (26/9/2025).
ditinggal ayah, dan ibu sibuk bekerja
reno kini tinggal bersama neneknya di rumah sederhana berukuran 6x6 meter di rt 6 rw 4 kelurahan tanjung agung.
rumah tersebut telah mendapat bantuan rehabilitasi dari program rumah tidak layak huni (rtlh) pemerintah kabupaten oku. lokasinya berada di daerah perbukitan yang cukup sulit dijangkau, namun menjadi tempat penuh kasih bagi reno.
sang ibu, nuarini kholbia (25), bekerja sebagai penjaga toko dari pagi hingga sore demi mencukupi kebutuhan hidup reno.
karena kesibukan sang ibu, reno lebih banyak diasuh oleh sang nenek yang telah merawatnya sejak bayi.
kedekatan emosional antara reno dan murni sangat kuat, bahkan semua kebutuhan harian reno diurus oleh sang nenek.
“kalau saya balek dari pengajian, snacknya saya bawa pulang untuk reno, mungkin dia juga mencontoh kebiasaan saya, nasi mbg jatah di sekolah dibawanya pulang untuk dimakan bersama,” kata murni.
rumah sederhana, hati yang luar biasa
di rumah tersebut, reno tinggal bersama ibu, nenek, dan beberapa pamannya.
meski hidup dalam keterbatasan, keluarga kecil ini tetap menjaga nilai kebersamaan dan saling peduli.
reno yang masih kecil telah menunjukkan sikap dewasa dan empati yang luar biasa, menjadikan bantuan mbg bukan hanya sebagai hak pribadi, tetapi juga sebagai sarana berbagi dengan orang yang ia cintai.
program mbg yang digulirkan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah, namun kisah reno menunjukkan bahwa manfaatnya bisa jauh lebih besar, mempererat ikatan keluarga dan menumbuhkan nilai-nilai sosial sejak dini.