bacakoran.co - parah banget kabar keracunan makanan dari pemerintah bikin orang tua pada ketakutan buat suruh anak mereka ambil jatah tersebut.
pasalnya tak hanya 1 atau 2 kasus saja, melainkan lebih dari total 10 kasus yang terjadi belakangan ini dan tersebar di indonesia.
salah satu menu yang sering dibagikan adalah lauk ikan, karena kaya protein dan penting untuk tumbuh kembang anak.
namun, jika penyimpanan atau pengolahan ikan tidak tepat, lauk ini bisa berubah menjadi basi, bahkan berpotensi beracun, sehingga membahayakan kesehatan.
orang tua, guru, maupun pengawas program mbg perlu tahu ciri-ciri atau beracun, supaya anak-anak bisa terhindar dari risiko keracunan makanan.
berikut adalah tips lengkap yang bisa dijadikan panduan.
1. ciri bau tidak sedap
ikan segar seharusnya memiliki aroma laut atau bau khas ikan yang ringan.
jika ikan sudah diolah menjadi lauk (digoreng, dibakar, atau dimasak dengan bumbu), baunya tetap tidak boleh menyengat.
• ikan basi biasanya berbau asam, busuk, atau amis menyengat.
• jika bau bumbu kalah dengan bau tidak sedap dari ikan, besar kemungkinan lauk tersebut sudah tidak layak konsumsi.
anak-anak sering kali tidak peka terhadap perubahan aroma, sehingga orang dewasa perlu lebih waspada saat membagikan makanan.
2. tekstur daging ikan lembek dan mudah hancur
ikan segar yang diolah dengan baik memiliki tekstur padat, lembut tapi tidak hancur.
sementara itu, ikan yang sudah basi:
• dagingnya terasa terlalu lembek atau berair.
• saat dipegang atau disendok, daging ikan cepat hancur.
jika mendapati lauk ikan dengan tekstur aneh seperti ini, sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak.
3. warna ikan yang tidak normal
warna daging ikan juga bisa menjadi petunjuk.
• ikan segar umumnya berwarna putih cerah atau sedikit transparan (untuk ikan kecil), dan tidak pucat.
• ikan basi cenderung berwarna kusam, keabu-abuan, atau bahkan kekuningan.
jika ikan yang dimasak tampak hitam di beberapa bagian padahal tidak dibakar, bisa jadi itu tanda pembusukan.
4. rasa asam atau aneh
saat dicicipi sedikit, ikan basi sering menimbulkan rasa asam, getir, atau pahit.
ini merupakan tanda adanya bakteri pembusuk atau bahkan toksin yang berbahaya.
anak-anak sebaiknya tidak dipaksa menghabiskan lauk jika mereka mengatakan rasanya aneh, karena insting tubuh sering kali memberi sinyal penolakan terhadap makanan berbahaya.
5. terdapat lendir di permukaan
ikan basi sering kali mengeluarkan lendir tipis berwarna putih atau kekuningan di permukaan.
lendir ini bisa muncul pada ikan mentah maupun ikan yang sudah dimasak lalu disimpan terlalu lama.
jika terlihat licin berlebihan, sebaiknya jangan dimakan.
6. waspadai gejala keracunan setelah makan
selain mengenali ciri lauk ikan basi sebelum dimakan, penting juga memahami gejala keracunan makanan pada anak:
• mual dan muntah berulang.
• sakit perut atau diare.
• pusing, lemas, bahkan demam.
jika anak menunjukkan tanda-tanda ini setelah menyantap jatah mbg, segera hentikan konsumsi makanan tersebut dan bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
7. tips agar anak aman mengonsumsi lauk mbg
selain mengenali ciri lauk ikan basi, berikut beberapa langkah pencegahan agar anak-anak tetap aman:
1. cek makanan sebelum diberikan. guru atau orang tua sebaiknya selalu mencium aroma lauk, memperhatikan warna, dan teksturnya.
2. konsumsi segera setelah dibagikan. ikan yang sudah dimasak cepat basi jika dibiarkan lama di suhu ruangan.
3. jangan disimpan terlalu lama. jika mbg dibawa pulang, usahakan langsung dimakan dalam 1–2 jam, atau disimpan di kulkas.
4. ajarkan anak mengenali tanda bahaya. misalnya, jika bau ikan aneh atau rasanya tidak enak, anak tidak perlu dipaksa menghabiskan.
5. laporkan jika ada keluhan. jika ada lebih dari satu anak yang sakit setelah makan lauk mbg, segera laporkan ke sekolah dan pihak kesehatan agar dapat ditangani cepat.
mengapa kasus ini harus jadi perhatian?
keracunan makanan bukan hal sepele, apalagi jika korbannya anak-anak.
sistem kekebalan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa.
kasus yang terjadi dalam program mbg baru-baru ini harus menjadi pelajaran bersama, agar standar penyimpanan, distribusi, hingga pengawasan makanan benar-benar diperhatikan.
makanan bergizi seharusnya menyehatkan, bukan malah membahayakan.
oleh karena itu, semua pihak — pemerintah, penyedia katering, sekolah, guru, hingga orang tua — harus bekerja sama memastikan lauk ikan maupun menu lain dalam program mbg aman dan berkualitas.
ikan merupakan sumber protein penting, tetapi jika basi bisa berubah menjadi makanan beracun.
ciri ikan basi yang perlu diwaspadai antara lain bau menyengat, tekstur lembek, warna kusam, rasa asam, dan adanya lendir.
dengan mengenali tanda-tanda ini, orang tua dan guru bisa mencegah anak-anak mengonsumsi makanan berbahaya.
program mbg adalah niat baik pemerintah, namun harus diiringi dengan kontrol kualitas yang ketat.
mari bersama-sama menjaga agar anak-anak benar-benar mendapatkan manfaat dari makanan bergizi, bukan malah mengalami keracunan.