bacakoran.co - indonesia melakukan ekspor susu bubuk dan susu kental manis atau skm ke filipina. ekspor ini bernilai rp 1,7 miliar.
menteri perdagangan budi santoso melepas ekspor tersebut sebanyak empat kontainer di cikarang, bekasi, jawa barat, selasa (30/9).
menurutnya, ekspor ini menjadi bukti nyata peran strategis industri makanan dan minuman (mamin) dalam ekspor nonmigas indonesia.
lanjut mendag budi santoso, kinerja ekspor ini mencerminkan kemampuan industri dalam negeri memenuhi standar mutu dan keamanan pangan internasional.
upaya ini juga, kata budi santoso, ikut meningkatkan reputasi indonesia sebagai pemasok produk susu berkualitas. ia berharap, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara indonesia dan uni eropa (indonesia-eu cepa) dapat mendorong penetrasi produk susu indonesia ke wilayah eropa.
"kami akan terus mengembangkan pasar ekspor produk susu ini. dengan adanya indonesia-eu cepa, kami harap produk susu indonesia bisa masuk ke negara-negara eropa,” kata mendag budi santoso.

susu kental manis dan susu bubuk indonesia menembus pasar filipina.-kemendag-
mendag budi santoso menegaskan bahwa komitmen kemendag untuk terus mendukung pembukaan pasar ekspor yang lebih luas bagi produk susu indonesia melalui program perluasan pasar ekspor yang diinisiasi kemendag.
selain keberadaan indonesia-eu cepa, ia optimistis indonesia-canada cepa juga akan membuka pasar ekspor lebih luas lagi bagi produk susu indonesia.
“indonesia-eu cepa membuka pasar baru bagi indonesia, tentunya juga untuk produk susu kita. kita banyak mendapat kemudahan dan produk-produk kita juga banyak mendapatkan tarif nol persen," ungkap mendag budi santoso.
"indonesia-canada cepa juga menjadi pasar baru bagi indonesia. indonesia bisa memasuki tidak hanya pasar kanada, tetapi juga pasar amerika utara dengan menjadikan kanada hub di amerika utara,” ujarnya.
di saat yang sama, mendag budi santoso menegaskan bahwa selain ekspor, kemendag juga mendorong pengamanan pasar dalam negeri dengan mengoptimalkan produk-produk dalam negeri berkualitas untuk membendung impor.
“kita optimalkan penggunaan produk-produk dalam negeri sebagai salah satu cara membendung impor. syaratnya, produk kita harus memiliki kualitas yang bagus,” kata mendag budi santoso