bacakoran.co

Siswa SDN Gedong Muntah Usai Makan MBG, 2 Wartawan Dianiaya Saat Cek Lokasi!

2 karyawan dianiaya saat cek lokasi keracunan MBG--Liputan6.com

Ia bermaksud mencari informasi terkait penyedia MBG yang diduga menjadi sumber keracunan.

“Saya cek di Google, yang muncul SPPG Gedong 2. Ternyata penyedia MBG yang dimaksud adalah SPPG Gedong 1. Saya salah tempat, tapi malah dianiaya, bukan diberi penjelasan,” ujar Munir.

BACA JUGA:Foto Presiden Prabowo Subianto Dicaplok di Baliho Israel Berjejer dengan Netanyahu, Kemlu Buka Suara!

BACA JUGA:Senjata Makan Tuan, Ariadi Tusuk Kakak Ipar Dengan Tombak Pengangkat Buah Sawit

Munir mengaku sempat diusir saat bertanya soal keracunan. Ketika hendak meninggalkan lokasi, ia dan rekannya tiba-tiba dicekik dan dipukul oleh seorang pria tua yang diduga merupakan petugas keamanan.

“Saya lihat ada mobil SPPG datang, saya ambil video. Tapi si bapak tua itu melarang. Saya bilang ini area publik, nggak bisa melarang. Tiba-tiba dia kepalkan tangan dan langsung cekik saya dan Kiki,” ungkapnya.

Pegawai lain sempat melerai, dan pelaku ditahan oleh rekan-rekannya. Munir langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pasar Rebo.

“Betul, korban sudah datang buat laporan. Sudah kami arahkan untuk visum dan akan kami tindak lanjuti,” kata AKP I Wayan.

BACA JUGA:Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Migas di Blok Ketapang, 20 Saksi Sudah Diperiksa

BACA JUGA:Gen Z Guncang Madagascar, Demo 3 Hari Bikin Presiden Minta Maaf dan Bubarkan Pemerintahan! Gegara Ini!

Kasus ini kini menjadi sorotan publik. Selain menyangkut keselamatan siswa, insiden penganiayaan terhadap jurnalis menambah daftar panjang persoalan dalam distribusi makanan bergizi gratis di sekolah.

Pihak kepolisian bersama dinas terkait tengah menyelidiki kedua kasus tersebut secara paralel.

Siswa SDN Gedong Muntah Usai Makan MBG, 2 Wartawan Dianiaya Saat Cek Lokasi!

Ayu

Ayu


bacakoran.co - insiden keracunan makanan bergizi gratis (mbg) di sdn 01 gedong, pasar rebo, jakarta timur, berbuntut panjang.

tak hanya puluhan siswa yang mengalami gejala mual dan muntah, seorang wartawan juga diduga menjadi korban penganiayaan saat hendak meliput kasus tersebut.

sebanyak 20 siswa dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap menu mbg yang dibagikan pihak sekolah pada selasa pagi, 30 september 2025.

menurut kapolsek pasar rebo, akp i wayan wijaya, para siswa mulai menunjukkan gejala setelah mengonsumsi makanan usai berolahraga.

“anak-anak itu habis olahraga selesai jam 7, lalu makan. setelah itu, beberapa siswa muntah. guru langsung menyetop konsumsi makanan,” jelasnya.

dari total 240 kotak makanan yang dibagikan, lima siswa sempat dilarikan ke rsud pasar rebo untuk mendapatkan penanganan medis.

mereka sudah dipulangkan setelah kondisi membaik. berdasarkan pemeriksaan awal, mi goreng dalam menu mbg tercium bau tak sedap dan warnanya tampak pucat.

menu lainnya terdiri dari telur goreng, capcay, wortel, dan buah stroberi.

namun, peristiwa tak berhenti di situ. seorang wartawan bernama munir mengaku menjadi korban kekerasan saat mencoba meliput kasus keracunan tersebut.

munir dan rekannya mendatangi lokasi satuan pelayanan pemenuhan gizi (sppg) gedong 2 sekitar pukul 12.20 wib.

ia bermaksud mencari informasi terkait penyedia mbg yang diduga menjadi sumber keracunan.

“saya cek di google, yang muncul sppg gedong 2. ternyata penyedia mbg yang dimaksud adalah sppg gedong 1. saya salah tempat, tapi malah dianiaya, bukan diberi penjelasan,” ujar munir.

munir mengaku sempat diusir saat bertanya soal keracunan. ketika hendak meninggalkan lokasi, ia dan rekannya tiba-tiba dicekik dan dipukul oleh seorang pria tua yang diduga merupakan petugas keamanan.

“saya lihat ada mobil sppg datang, saya ambil video. tapi si bapak tua itu melarang. saya bilang ini area publik, nggak bisa melarang. tiba-tiba dia kepalkan tangan dan langsung cekik saya dan kiki,” ungkapnya.

pegawai lain sempat melerai, dan pelaku ditahan oleh rekan-rekannya. munir langsung melaporkan kejadian tersebut ke polsek pasar rebo.

“betul, korban sudah datang buat laporan. sudah kami arahkan untuk visum dan akan kami tindak lanjuti,” kata akp i wayan.

kasus ini kini menjadi sorotan publik. selain menyangkut keselamatan siswa, insiden penganiayaan terhadap jurnalis menambah daftar panjang persoalan dalam distribusi makanan bergizi gratis di sekolah.

pihak kepolisian bersama dinas terkait tengah menyelidiki kedua kasus tersebut secara paralel.

Tag
Share