Dapur MBG Diisi 47 Anggota Keluarga, DPR Bongkar Dugaan Monopoli Tenaga Kerja
DPR RI soroti dapur MBG yang diisi 47 anggota keluarga./Kolase Bacakoran.co--Bloomberg Technoz dan TIMES Jakarta
Ia menemukan sebuah SPPG yang dikelola oleh koperasi kepolisian, namun mayoritas karyawannya justru berasal dari luar daerah.
"Nah ada SPPG itu yang saya lihat cukup bagus, yang milihnya dari koperasi kepolisian kemarin saya lihat di Bali misalnya, itu karyawannya dari Jawa ada 21 orang. Dia tidak merekrut dari sekitar jadi hanya beberapa yang direkrut," ungkapnya.
Pengusaha Naungi Banyak SPPG, Seleksi Diminta Lebih Ketat
Selain soal perekrutan, Muazzim juga mengkritisi sistem seleksi pengelola SPPG.
Ia menemukan ada pengusaha yang menaungi hingga tujuh dapur MBG sekaligus.
Menurutnya, hal ini berpotensi menimbulkan ketimpangan dan monopoli dalam pelaksanaan program.
BACA JUGA:Mengejutkan, Cucu Mahfud MD Juga Alami Keracunan Program MBG di Yogyakarta, Begini Kondisinya!
"Seleksi SPPG yang berikutnya untuk lebih diperketat lagi. Karena memang kemarin ada yang kita lihat juga yang salah satu pengusaha punya SPPG sampai 7, 6, 5. Ya kita harapkan untuk seleksi SPPG ini betul-betul itu BGN menyeleksi, kan dia mendaftar melalui online, dia kirim videonya," pungkas Muazzim.
Seruan untuk Reformasi Perekrutan dan Pengawasan
Temuan ini menjadi alarm bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.
DPR RI meminta agar proses perekrutan tenaga kerja di SPPG dilakukan secara transparan dan inklusif, dengan mengutamakan masyarakat lokal sebagai penerima manfaat utama.
Program MBG sendiri merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah gizi dan stunting di Indonesia.
Namun, jika pelaksanaannya tidak diawasi dengan ketat, tujuan mulia tersebut bisa terdistorsi oleh kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.