bacakoran.co

Update Evakuasi Ponpes Al Khoziny! BNPB Sebut 49 Korban Belum Ditemukan, Identifikasi Jenazah Terkendala

Pihak kepolisian dan pemerintah daerah memberikan penjelasan langsung kepada keluarga korban tragedi Ponpes Al Khoziny.--Kompas.com

Meski demikian, proses evakuasi tidak bisa dilakukan dengan cepat. 

Suharyanto mengingatkan masyarakat untuk bersabar. 

Menurutnya, kerja di lapangan membutuhkan waktu karena kondisi bangunan yang besar dengan material cukup banyak. 

“Masalah personel kita tidak kekurangan, kerja 24 jam, alat berat juga sudah masuk. Tapi tentu saja tidak seperti membalik telapak tangan. Ini kejadiannya menimpa bangunan yang cukup besar, material cukup banyak,” ujarnya, dikutip detikNews.

Ia menegaskan, meski sudah hari keenam, bukan berarti tim tidak bekerja, sebagaimana disampaikannya dalam konferensi pers.

BACA JUGA:Data Terkini, 10 Korban Tewas dan 103 Selamat dari Robohnya Ponpes Al Khoziny!

BACA JUGA:Siapa Pemilik Ponpes Al Khoziny yang Roboh di Sidoarjo? Ini Sejarah dan Profil Lengkapnya

Di sisi lain, proses identifikasi jenazah korban yang berhasil dievakuasi menghadapi kendala serius. 

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim mengungkapkan bahwa kondisi jenazah yang ditemukan setelah beberapa hari tertimbun sudah sulit dikenali. 

“Kondisinya jauh berbeda dibanding hari pertama. Ada proses pembusukan sehingga tidak mudah dikenali. Harus ada ilmu tambahan agar jenazah tidak tertukar,” jelas Kombes Pol Wahyu Hidajati, dikutip dari Kompas.com.

Kesulitan lain adalah karena para santri sering saling meminjam barang, sehingga pakaian atau sarung yang dikenakan tidak bisa dijadikan acuan utama. 

Identifikasi melalui sidik jari juga terbatas karena mayoritas korban masih berusia remaja dan belum memiliki KTP. 

BACA JUGA:Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk: Fondasi Lemah Diduga Jadi Penyebab!

BACA JUGA:58 Korban Belum Ditemukan di Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Alat Berat Mulai Digunakan

Tim DVI kemudian mengandalkan pemeriksaan gigi dan DNA untuk memastikan identitas. 

Update Evakuasi Ponpes Al Khoziny! BNPB Sebut 49 Korban Belum Ditemukan, Identifikasi Jenazah Terkendala

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - evakuasi (ponpes) al khoziny, sidoarjo, jawa timur, masih berlangsung hingga sabtu (4/10/2025). 

tim search and rescue (sar) gabungan bekerja siang dan malam tanpa henti dengan harapan bisa menemukan korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.

berdasarkan data , jumlah korban hingga jumat (3/10/2025) malam tercatat 167 orang. 

dari jumlah tersebut, 118 orang telah ditemukan dengan rincian 103 selamat, 1 orang selamat tanpa perawatan medis, dan 14 orang meninggal dunia. 

sementara itu, 49 orang lainnya masih dalam pencarian. 

“jumlah tersebut merupakan total yang dirujuk berdasarkan daftar absensi milik pondok pesantren,” kata kepala pusat data, informasi, dan komunikasi kebencanaan bnpb, abdul muhari, dikutip dari tempo.co.

sejak kamis (2/10/2025), proses pencarian korban difokuskan pada evakuasi jenazah. 

kepala bnpb letjen tni (purn) suharyanto menjelaskan bahwa tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi di bawah puing-puing. 

oleh sebab itu, tim gabungan memutuskan menggunakan alat berat. 

“sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. tim sar gabungan memutuskan untuk masuk ke tahap selanjutnya, yakni mengevakuasi korban yang sudah meninggal dunia menggunakan alat berat,” ujarnya, dikutip dari tempo.co.

meski demikian, proses evakuasi tidak bisa dilakukan dengan cepat. 

suharyanto mengingatkan masyarakat untuk bersabar. 

menurutnya, kerja di lapangan membutuhkan waktu karena kondisi bangunan yang besar dengan material cukup banyak. 

“masalah personel kita tidak kekurangan, kerja 24 jam, alat berat juga sudah masuk. tapi tentu saja tidak seperti membalik telapak tangan. ini kejadiannya menimpa bangunan yang cukup besar, material cukup banyak,” ujarnya, dikutip detiknews.

ia menegaskan, meski sudah hari keenam, bukan berarti tim tidak bekerja, sebagaimana disampaikannya dalam konferensi pers.

di sisi lain, proses identifikasi jenazah korban yang berhasil dievakuasi menghadapi kendala serius. 

tim disaster victim identification (dvi) polda jatim mengungkapkan bahwa kondisi jenazah yang ditemukan setelah beberapa hari tertimbun sudah sulit dikenali. 

“kondisinya jauh berbeda dibanding hari pertama. ada proses pembusukan sehingga tidak mudah dikenali. harus ada ilmu tambahan agar jenazah tidak tertukar,” jelas kombes pol wahyu hidajati, dikutip dari kompas.com.

kesulitan lain adalah karena para santri sering saling meminjam barang, sehingga pakaian atau sarung yang dikenakan tidak bisa dijadikan acuan utama. 

identifikasi melalui sidik jari juga terbatas karena mayoritas korban masih berusia remaja dan belum memiliki ktp. 

tim dvi kemudian mengandalkan pemeriksaan gigi dan dna untuk memastikan identitas. 

“kemarin sudah ambil dna, tapi juga butuh waktu. semakin jelek kualitas sampelnya, semakin susah, sel-selnya kalau sudah busuk,” kata wahyu.

ia juga menjelaskan bahwa proses ini membutuhkan waktu yang lumayan panjang, minimal tiga hari dan maksimal dua minggu.

keluarga korban pun sempat meminta agar diperbolehkan melihat jenazah secara langsung untuk mengenali. 

namun, tim dvi belum bisa memenuhi permintaan tersebut.

“kalau dijejerkan, jenazah sudah mulai berubah bentuk. kekalutan muncul jadi pengen segera bertemu, padahal belum tentu yang menurut keluarga itu anaknya, tetapi ternyata bukan,” imbuhnya.

bangunan mushala tiga lantai di asrama putra ponpes al khoziny ambruk ketika para santri sedang melaksanakan salat ashar, senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 wib. 

dari hasil analisis awal, penyebab runtuhnya bangunan diduga akibat kegagalan konstruksi karena tidak mampu menahan beban di luar kapasitasnya. 

hingga kini, keluarga korban masih menunggu kejelasan, sementara tim sar dan dvi terus bekerja melawan waktu. 

harapan agar korban selamat semakin tipis, namun keluarga tetap menanti kabar dari anak-anak mereka yang belum ditemukan.

tragedi ponpes al khoziny sidoarjo menjadi peringatan keras soal pentingnya keamanan konstruksi bangunan, terutama di fasilitas pendidikan yang menampung ratusan santri. 

kesedihan keluarga korban masih terasa di lokasi, sementara para relawan, aparat, dan tenaga medis terus berjibaku tanpa henti. 

evakuasi diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan hingga seluruh korban berhasil ditemukan.

Tag
Share