Prabowo Panggil Kepala BGN, Tegaskan Seluruh Dapur MBG Wajib Punya Test Kit Kebersihan
Presiden Prabowo instruksikan dapur MBG dilengkapi tes kit kebersihan./Kolase Bacakoran.co--Portal Informasi Indonesia
Rinciannya, wilayah 1 (Sumatra) mencatat 1.307 siswa terdampak, wilayah 2 (Jawa) sebanyak 4.207 siswa, dan wilayah 3 (Kalimantan, Sulawesi, Papua) sebanyak 1.003 siswa.
Instruksi Renovasi Pondok Pesantren Usai Musala Roboh
BACA JUGA:Program MBG Jadi Sebab Keracunan Masal, BGN Terheran-heran: Tidak Mungkin Masak Ada Racun!
Selain membahas MBG, Presiden Prabowo juga menyoroti kondisi fisik pondok pesantren di berbagai daerah.
Arahan ini muncul setelah musibah robohnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan korban jiwa.
Hingga Minggu sore, Basarnas mencatat total 149 orang telah dievakuasi, dengan 104 orang selamat dan 45 orang meninggal dunia.
Menanggapi tragedi tersebut, Presiden langsung memerintahkan Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap struktur bangunan pondok pesantren resmi di seluruh Indonesia.
“Pesantren yang memerlukan perbaikan harus segera dibantu. Pemilik dan pengelola pondok juga perlu memperhatikan proses renovasi agar sesuai standar keamanan,” ujar Presiden Prabowo.
BACA JUGA:Wali Kota Tegaskan 98 Dapur SPPG Diawasi Ketat, Upaya MBG Jangkau 150 Ribu Siswa Palembang
Sekretariat Kabinet menambahkan bahwa Presiden juga menekankan pentingnya proses pembangunan dan pengembangan gedung pondok pesantren dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan.
“Serta memberikan bantuan dan menekankan kepada pemilik pondok untuk memperhatikan betul proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya,” jelas Sekretariat Kabinet.
Evaluasi Program Prioritas
Rapat koordinasi Kabinet Merah Putih juga membahas perkembangan sejumlah program prioritas nasional lainnya, seperti Koperasi Desa, Kampung Nelayan, Ketahanan Pangan dan Energi, serta stimulus ekonomi masyarakat.
Evaluasi ini dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa seluruh program berjalan efektif, berdaya guna, dan memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.
Presiden Prabowo menekankan bahwa setiap program harus mengedepankan prinsip keberlanjutan, keamanan, dan manfaat nyata bagi masyarakat.