BPOM Jamin Obat Batuk Beracun Asal India Tidak Beredar di Indonesia!
BPOM pastikan obat batuk sirup India tidak beredar di Indonesia , Klarifikasi BPOM soal obat batuk sirup mematikan dari India , Produk obat batuk sirup India penyebab gagal ginjal anak , WHO peringatkan bahaya dietilen glikol dan etilen glikol ,Obat b--VOA Indonesia
Tujuannya jelas: menjamin keamanan, mutu, dan efektivitas obat yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, BPOM juga mengimbau seluruh pelaku industri farmasi di tanah air untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat standar produksi.
BACA JUGA:Polisi Kena Serangan Balik! “Bjorka Asli” Diduga Bocorkan 341 Ribu Data Personel Polri
William menekankan pentingnya pemilihan bahan baku yang berkualitas dan bebas dari kontaminasi zat berbahaya seperti DEG dan EG.
Pelarut yang umum digunakan dalam pembuatan obat sirup, seperti propilen glikol, gliserin, dan sorbitol, harus memenuhi standar mutu yang ketat dan diuji secara berkala.
“Langkah ke depan yang kami ambil tidak hanya sebatas pengawasan. Kami juga menghimbau industri farmasi untuk memperketat proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pencampuran, pengemasan, hingga distribusi. Semua tahapan harus dilakukan dengan standar tinggi demi menjamin keamanan konsumen,” ujar William.
Ia menambahkan bahwa BPOM akan terus melakukan pengawasan intensif dan tidak akan ragu mengambil tindakan tegas jika ditemukan pelanggaran.
BACA JUGA:Waduh, Air Mancur Thamrin Jadi Kolam Renang Dadakan, Warga dan Anak-anak Nyebur Usai Parade HUT TNI
BACA JUGA:Heboh! Macan Tutul Berkeliaran di Hotel Bandung, BBKSDA Telusuri Asal Satwa
“Kami tidak ingin tragedi serupa terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, pengawasan akan terus kami lakukan secara ketat dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan pernyataan ini, BPOM berharap masyarakat Indonesia dapat merasa lebih tenang dan percaya bahwa sistem pengawasan obat di Indonesia berjalan dengan baik.
Di tengah arus globalisasi produk farmasi, transparansi dan ketegasan lembaga pengawas menjadi benteng utama dalam melindungi kesehatan publik dari ancaman yang tidak terlihat.