bacakoran.co

Bjorka Bocorkan Data 341 Ribu Polisi Usai Polri Klaim Tangkap Dirinya, Humas Polda: Bisa Saja Ada yang Ngaku

Bjorka bocorkan data 341 ribu personel Polri usai penangkapan pemuda di Minahasa. Data tersebar gratis, pakar sebut sebagian berasal dari tahun 2016./Kolase Bacakoran.co--Instagram @beritasorban dan @fakta.indo

BACAKORAN.CO — Dunia maya kembali dihebohkan oleh aksi peretas anonim yang dikenal dengan nama Bjorka. 

Pada Sabtu (4/10/2025), Bjorka merilis data pribadi milik lebih dari 341 ribu personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri) secara terbuka di platform media sosial X. 

Data tersebut mencakup nama lengkap, pangkat, satuan tugas, nomor telepon, hingga alamat email, dan dapat diakses publik secara gratis.

Aksi ini dilakukan hanya dua hari setelah Polri mengumumkan penangkapan seorang pemuda berinisial WFT di Minahasa, Sulawesi Utara, yang disebut sebagai Bjorka. 

Namun, Bjorka membantah klaim tersebut dan menyisipkan sindiran tajam terhadap institusi kepolisian.

BACA JUGA:Fakta Terbaru Bjorka yang Berhasil Ditangkap Polisi, Ternyata Sudah Lama di Dark Web, Ini Buktinya!

BACA JUGA:Polisi Berhasil Tangkap Hacker Bjorka, Netizen Malah Curiga Usai 'Bjorka Lain' Singgung ini di Story IG

“Karena polisi di Indonesia mengklaim telah menangkap saya, saya memutuskan untuk membocorkan data ini sebagai kejutan bagi mereka. Orang yang kalian tangkap adalah seseorang yang selama ini menipu banyak orang dengan menggunakan nama saya, dan kalian hanya bisa menangkap saya dalam mimpi,” tulis Bjorka dalam unggahannya.

Kebocoran data ini langsung memicu kekhawatiran publik, terutama terkait keamanan informasi dan integritas sistem siber nasional. 

Meski data yang dibocorkan tampak cukup lengkap, sejumlah pakar keamanan siber menyebut bahwa informasi tersebut kemungkinan berasal dari sekitar tahun 2016. 

Artinya, sebagian besar nama yang tercantum sudah tidak aktif atau telah memasuki masa purnawirawan.

Salah satu pakar yang pertama kali mengungkap kebocoran ini adalah Teguh Aprianto, melalui akun X miliknya, @secgron.

BACA JUGA:Bukan Ahli IT! Sosok Bjorka yang Ditangkap Polisi Ternyata Tak Lulus Sekolah, Cuma Belajar Retas dari Medsos

BACA JUGA:Hacker Bjorka Ditangkap! Ternyata Pemuda 22 Tahun Asal Sulut, Ini Sosok Aslinya 

Bjorka Bocorkan Data 341 Ribu Polisi Usai Polri Klaim Tangkap Dirinya, Humas Polda: Bisa Saja Ada yang Ngaku

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co — dunia maya kembali dihebohkan oleh aksi peretas anonim yang dikenal dengan nama bjorka. 

pada sabtu (4/10/2025), bjorka merilis data pribadi milik lebih dari 341 ribu personel kepolisian republik indonesia (polri) secara terbuka di platform media sosial x. 

data tersebut mencakup nama lengkap, pangkat, satuan tugas, nomor telepon, hingga alamat email, dan dapat diakses publik secara gratis.

aksi ini dilakukan hanya dua hari setelah polri mengumumkan penangkapan seorang pemuda berinisial wft di minahasa, sulawesi utara, yang disebut sebagai bjorka. 

namun, bjorka membantah klaim tersebut dan menyisipkan sindiran tajam terhadap institusi kepolisian.

“karena polisi di indonesia mengklaim telah menangkap saya, saya memutuskan untuk membocorkan data ini sebagai kejutan bagi mereka. orang yang kalian tangkap adalah seseorang yang selama ini menipu banyak orang dengan menggunakan nama saya, dan kalian hanya bisa menangkap saya dalam mimpi,” tulis bjorka dalam unggahannya.

kebocoran data ini langsung memicu kekhawatiran publik, terutama terkait keamanan informasi dan integritas sistem siber nasional. 

meski data yang dibocorkan tampak cukup lengkap, sejumlah pakar keamanan siber menyebut bahwa informasi tersebut kemungkinan berasal dari sekitar tahun 2016. 

artinya, sebagian besar nama yang tercantum sudah tidak aktif atau telah memasuki masa purnawirawan.

salah satu pakar yang pertama kali mengungkap kebocoran ini adalah teguh aprianto, melalui akun x miliknya, @secgron.

 

dalam unggahannya, teguh menjelaskan bahwa data yang dibocorkan mencakup identitas lengkap anggota polri, termasuk informasi kontak yang seharusnya bersifat rahasia.

menanggapi insiden tersebut, kasubbid penmas bid humas polda metro jaya, akbp reonald simanjuntak, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima informasi terkait kebocoran data tersebut. 

“itu (sedang) kami dalami lagi,” ujar reonald singkat kepada wartawan pada senin (6/10/2025).

reonald juga menyoroti tantangan dalam mengidentifikasi pelaku di dunia maya. 

menurutnya, identitas digital sangat mudah dipalsukan, sehingga siapa pun bisa mengaku sebagai siapa saja.

“sudah saya sampaikan, wadirsiber (wakil direktur reserse siber polda metro jaya) juga sampaikan: everybody can be anybody di internet. siapa pun bisa jadi siapa saja,” ungkapnya.

ia menambahkan bahwa penyidik masih melakukan pendalaman untuk memastikan apakah pelaku kebocoran data kali ini merupakan orang yang sama dengan bjorka yang sebelumnya sempat aktif membocorkan data pemerintah dan institusi publik.

“bisa saja ada yang mengaku bjorka lain. ini sedang didalami apakah identik dengan bjorka yang sebelumnya,” tambah reonald.

aksi bjorka kali ini menambah daftar panjang insiden kebocoran data yang melibatkan institusi negara. 

sebelumnya, bjorka sempat membocorkan data dari berbagai lembaga pemerintahan, termasuk kpu, kominfo, dan instansi pendidikan. 

meski beberapa pelaku telah ditangkap, identitas asli bjorka masih menjadi misteri.

insiden ini kembali menegaskan pentingnya penguatan sistem keamanan siber nasional dan perlindungan data pribadi. 

pemerintah diharapkan segera mengambil langkah strategis untuk mencegah kebocoran serupa di masa mendatang, termasuk memperketat akses terhadap data sensitif dan meningkatkan kapasitas deteksi ancaman digital.

Tag
Share