bacakoran.co - dua tahun pasca serangan besar-besaran ke gaza pada 7 oktober 2023, krisis kemanusiaan di palestina belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
berdasarkan laporan al jazeera, lebih dari 67.000 warga dilaporkan tewas dan 169.000 lainnya mengalami luka-luka.
serangan beruntun juga menghancurkan sebagian besar fasilitas kesehatan, membuat akses terhadap layanan medis, pangan, dan air bersih semakin terbatas.
gaza kini disebut sebagai wilayah “tak layak huni” oleh berbagai lembaga kemanusiaan internasional.
di tengah penderitaan yang berkepanjangan, muncul keyakinan di sebagian masyarakat bahwa jika palestina suatu hari meraih kemerdekaan penuh, hal itu akan menjadi pertanda datangnya hari .
apakah anggapan ini memiliki dasar dalam ajaran islam? berikut ulasan lengkapnya.
asal mula keyakinan palestina merdeka pertanda kiamat
sebagian kalangan meyakini bahwa kemerdekaan palestina akan menandai akhir zaman.
keyakinan ini berakar pada pandangan bahwa kembalinya kekuasaan islam atas baitul maqdis (masjid al-aqsha) akan memicu rangkaian peristiwa besar menjelang kiamat.
baitul maqdis adalah tempat suci yang sangat penting dalam sejarah islam.
sebelum ka'bah menjadi kiblat utama, umat islam sempat diperintahkan untuk menghadap ke baitul maqdis saat shalat.
dalam buku misteri mukjizat makkah & madinah karya namin asimah asizun, dijelaskan bahwa perintah tersebut bertujuan agar umat islam beribadah di tempat yang suci dan bebas dari berhala, karena saat itu ka'bah masih dikelilingi oleh ratusan berhala kaum quraisy.
mengutip laman resmi muhammadiyah, baitul maqdis terletak di wilayah palestina atau yerusalem.
dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa ketika kekhalifahan islam telah sampai di baitul maqdis, maka akan terjadi gempa bumi, bencana besar, dan kiamat pun semakin dekat.
hadits tentang khilafah di baitul maqdis
hadits yang sering dikaitkan dengan isu ini diriwayatkan oleh abu dawud. berikut kutipan terjemahannya:
“wahai ibn hawala, ketika kamu melihat khilafah telah turun ke baitul maqdis (yerusalem), maka saat itu akan mendekat gempa bumi, bencana besar, dan masalah besar. pada hari itu, saat kiamat akan lebih dekat bagi manusia daripada jarak ini antara tanganku dan kepalamu.” (hr. abu dawud)
riwayat ini menyebutkan bahwa abdullah bin hawala menyaksikan dua masa kekhalifahan di era dinasti umayyah, yakni masa muawiyah bin abi sufyan (41 h) dan abdul malik bin marwan (80 h).
pada masa tersebut, gempa bumi memang sering terjadi, termasuk gempa besar pada tahun 90 hijriah yang menyebabkan keruntuhan bangunan tinggi dan konflik besar antara al-hajjaj bin yusuf al-tsaqafi dan abdullah bin al-asy’ats.
status hadits dan penilaian ulama
meski sering dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat, para ulama menilai hadits tersebut sebagai hadits dhaif (lemah).
beberapa perawi dalam sanadnya dianggap tidak kredibel.
muawiyah bin shalih, salah satu perawi, dikenal meriwayatkan hadits yang menimbulkan keraguan.
sementara abdullah bin zughb dinilai kurang dikenal dan tidak terpercaya oleh sebagian ahli hadits.
selain itu, isi hadits yang bernuansa prediktif tentang masa depan tidak sesuai dengan karakteristik hadits shahih.
nabi muhammad saw tidak datang sebagai peramal, melainkan sebagai pembawa risalah.
oleh karena itu, tidak ada dasar kuat dalam islam yang menyatakan bahwa kemerdekaan palestina adalah pertanda kiamat.
kiamat hanya diketahui oleh allah swt
dalam islam, waktu terjadinya kiamat adalah rahasia allah swt. dalam surat al-a’raf ayat 187, allah berfirman:
“sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada tuhanku. tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain dia…”
begitu pula dalam surat taha ayat 15:
“sesungguhnya hari kiamat itu (pasti) akan datang. aku hampir (benar-benar) menyembunyikannya…”
dan dalam surat al-haqqah ayat 15–18, allah menggambarkan kedahsyatan hari itu dengan sangat jelas.
namun, kemerdekaan palestina adalah cita-cita kemanusiaan dan keadilan, bukan pertanda kiamat.
islam mengajarkan bahwa waktu kiamat hanya diketahui oleh allah swt.
fokus utama umat muslim seharusnya adalah memperkuat iman, menegakkan keadilan, dan terus berdoa agar palestina serta seluruh umat manusia dapat hidup dalam kedamaian dan martabat.