Kriteria Calon Bos BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan 'Idaman' Prabowo! Pansel Kasih Bocoran!
Pansel bocorkan kriteria calon bos atau pemimpin BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan ‘idaman’ Presiden Prabowo Subianto.--kolase antara dan berita satu/ist
BACAKORAN.CO – Figur terbaik untuk menakhkodai dua lembaga vital negara, yakni BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan tengah dibidik Presiden Prabowo Subianto.
Proses seleksi kini tengah digodok oleh Panitia Seleksi (Pansel), yang baru saja membuka “bocoran” mengenai kriteria calon bos idaman Presiden Prabowo untuk memimpin dua lembaga tersebut.
Ketua Pansel BPJS Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha menegaskan, mandat dari Presiden Prabowo sangat jelas, bukan sekadar mencari pengganti jabatan, melainkan melahirkan pemimpin yang siap membawa reformasi besar di tubuh jaminan sosial nasional.
“Yang kami cari bukan hanya orang yang bisa duduk di kursi direktur atau dewan pengawas. Tapi sosok visioner yang siap melakukan perubahan nyata dan membawa inovasi ke depan,” tegas Kunta.
BACA JUGA:Umumkan Perang Gaza Berakhir, Trump: Matahari Terbit di Tanah Suci yang Akhirnya Damai!
Menurutnya, tiga kriteria utama telah ditetapkan Pansel untuk menyaring calon pemimpin BPJS yang sejalan dengan visi reformasi Prabowo.
Pertama, Pemimpin yang Mampu Melanjutkan Pembenahan Sistem
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini telah menjangkau lebih dari 280 juta jiwa atau 98,7% penduduk Indonesia.
Namun, hanya 79,2% di antaranya yang aktif, dengan 42,9% peserta aktif berasal dari penerima bantuan iuran (PBI).
BACA JUGA:Hore, Tol Bengkulu - Lubuklinggau Masuk Proyek Strategis Nasional 2025
BACA JUGA:Perang Gaza Resmi Berakhir, Trump Umumkan Perdamaian Israel-Hamas, Ribuan Tahanan Dibebaskan
Angka ini menjadi alarm bagi pemerintah untuk memastikan sistem berjalan lebih efisien dan berkeadilan.
“JKN sudah mencakup hampir semua warga, tapi efektivitasnya masih perlu perbaikan besar. Kami butuh pemimpin yang tidak hanya paham teknis, tapi juga berani mereformasi sistem dari dalam,” ujar Kunta.