Benarkah Prabowo Subianto Akan Kunjungi Israel? Ini Penjelasan Lengkapnya
Benarkah Prabowo Subianto Akan Kunjungi Israel? Ini Penjelasan Lengkapnya--CNA.id
Menurut laporan mereka, Prabowo awalnya telah memberikan lampu hijau kepada para perantara untuk melakukan kunjungan bersejarah ke Israel.
Namun, kekhawatiran akan reaksi negatif dari dalam negeri membuat Prabowo mengurungkan niatnya.
BACA JUGA:Hore, Tol Bengkulu - Lubuklinggau Masuk Proyek Strategis Nasional 2025
BACA JUGA:Perang Gaza Resmi Berakhir, Trump Umumkan Perdamaian Israel-Hamas, Ribuan Tahanan Dibebaskan
Masih menurut sumber yang sama, Prabowo bahkan meminta Kemlu untuk mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan bahwa tidak akan ada kunjungan ke Israel dan bahwa dirinya akan langsung kembali ke Indonesia setelah menghadiri KTT Gaza.
Langkah ini disebut sebagai upaya untuk meredam ketegangan dan mencegah protes dari berbagai kalangan di dalam negeri.
Sebelumnya, Prabowo sempat membuat pernyataan kontroversial bahwa Indonesia akan membuka kemungkinan mengakui Israel jika negara tersebut terlebih dahulu mengakui kedaulatan Palestina.
Pernyataan ini dianggap sebagai sinyal bahwa Indonesia mulai mempertimbangkan hubungan diplomatik dengan Israel, namun tetap menekankan pentingnya solusi dua negara dan pengakuan terhadap hak-hak Palestina.
BACA JUGA:Umumkan Perang Gaza Berakhir, Trump: Matahari Terbit di Tanah Suci yang Akhirnya Damai!
BACA JUGA:Kepsek Tampar Siswa Merokok, 630 Murid SMAN 1 Cimarga Mogok Serentak!
Dalam KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Prabowo hadir sebagai tamu kehormatan dan menyaksikan penandatanganan dokumen gencatan senjata antara pihak-pihak yang terlibat konflik.
Dokumen tersebut ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.
Kehadiran Prabowo dalam forum internasional ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perdamaian global, khususnya di kawasan Timur Tengah.
Meski kunjungan ke Israel batal, isu ini tetap menjadi sorotan karena menyangkut arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo.
BACA JUGA:Pengedar Sabu di Jalan Bima Prabumulih Diciduk Polisi yang Menyamar Menjadi Pembeli