Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga Usai Viral Tampar Siswa yang Merokok di Sekolah
Gubernur dan Wagub Banten nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga usai dugaan tampar siswa merokok./Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone
BACAKORAN.CO — Pemerintah Provinsi Banten mengambil langkah tegas terhadap dugaan kekerasan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah (kepsek) SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak.
Gubernur Banten Andra Soni telah memerintahkan agar kepala sekolah tersebut segera dinonaktifkan dari jabatannya menyusul laporan viral yang menyebutkan adanya tindakan penamparan terhadap seorang siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.
“Itu sedang kita proses untuk dinonaktif. Lebih jelasnya coba nanti ke Pak Sekda atau Dindik. Saya sudah perintahkan,” ujar Andra seperti dikutip dari Bantenraya.com, Selasa 14 Oktober 2025.
Langkah ini disebut sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam menjaga integritas dan keamanan lingkungan pendidikan di Banten.
Proses penonaktifan akan dilakukan melalui koordinasi antara Sekretaris Daerah (Sekda), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sesuai mekanisme kepegawaian yang berlaku.
BACA JUGA:Kepsek Tampar Siswa Merokok, 630 Murid SMAN 1 Cimarga Mogok Serentak!
BACA JUGA:Kepsek SMAN di Lebak Diduga Tampar Siswa Gegara Merokok, 630 Murid Mogok Sekolah
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Gugun Nugraha, menyebut bahwa keputusan ini diambil agar kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMAN 1 Cimarga bisa kembali berjalan normal.
Ia juga meminta seluruh dewan guru dan komite sekolah untuk mendorong siswa kembali aktif mengikuti pelajaran.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati turut menanggapi polemik yang menyeret nama kepala sekolah tersebut.
Dalam pernyataannya kepada awak media usai rapat paripurna DPRD Banten, Dimyati menyebut bahwa pelaporan oleh orang tua siswa ke pihak kepolisian adalah hal yang wajar dan bahkan disyukuri.
"Boleh (melapor), kan itu hukum, daripada dia saling b*nuh, tawuran. Malah saya bersyukur kalau ada yang lapor-lapor,” ujar Dimyati seperti dilansir Bacakoran.co dari Faktabanten.co.id, Selasa (15/10/2025).
Mantan Bupati Pandeglang itu menambahkan bahwa pelibatan kepolisian akan membantu mengurai persoalan dan menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah.
“Sehingga saya terima kasih, nanti ada kepolisian yang membantu saya, mana yang benar dan tidak,” jelasnya.