Viral Ekspresi Wajahnya Dianggap Cibir Pendemo, Ketua Komisi 3 DPRD Gorut Klarifikasi dan Minta Maaf
Ketua Komisi III DPRD Gorut, Dheninda Chaerunnisa, klarifikasi video viral yang diduga mencibir demonstran./Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone
BACA JUGA:PDIP Resmi Pecat Anggota DPRD Wahyudin Moridu Usai Sebut Rampok Uang Negara
"Jadi nggak ada bermaksud sama sekali. Dan itu tolong diperhatikan oratornya di mana, terus pandangan pimpinan, saya, menghadap ke orator. Sedangkan saya waktu miring (mencibir) gini (melihat ke) kanan karena orangnya karyawan saya sebelah kanan, saya miring begitu," imbuhnya.
Respons Terhadap Tuduhan dan Permintaan Maaf
Dheninda menyayangkan bahwa potongan video tersebut telah dipelintir dan dijadikan bahan tudingan yang tidak berdasar.
Ia menilai bahwa kegaduhan yang terjadi merupakan bentuk kesalahpahaman yang seharusnya tidak diperbesar.
"Jangan sampai ini mengalihkan isu karena dari awal masalah pun ini masalah hanya dipelintir-pelintir. Sesuatu yang tidak pernah saya katakan, tidak pernah saya lakukan, dan bisa dicek semuanya, ada buktinya, tidak pernah mengatakan seperti itu," pungkasnya.
Meski membantah tudingan mencibir, Dheninda tetap menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas kegaduhan yang terjadi akibat video tersebut.
"Jadi saya mohon maaf kepada semuanya, tetapi saya luruskan bahwa saya tidak bermaksud untuk mencibir," kata Dheninda, Rabu (15/10/2025).
Ia juga meminta agar media dan masyarakat tidak terus memelintir video dan screenshot yang beredar, karena menurutnya hal tersebut hanya memperbesar kesalahpahaman.
"Saya ingin mengklarifikasi terkait dengan video saya yang beredar lalu screenshot sama berbagai media yang katanya saya mencibir orator pada saat demo. Dan teman-teman saya mohon untuk jangan terus dipelintir-pelintir ini sebuah kesalahpahaman," jelasnya.
Dheninda menegaskan bahwa publik seharusnya melihat kejadian tersebut dari berbagai sisi, bukan hanya dari potongan video yang beredar.
Ia berharap klarifikasi ini dapat meluruskan persepsi masyarakat dan mengakhiri polemik yang berkembang.
"Apa yang terlihat dalam video merupakan potongan dari situasi sebenanarnya. Saya meminta agar kejadian itu dilihat dari berbagai sisi, bukan dipelintir seperti itu," tegasnya.
Sebagai politisi muda berusia 22 tahun, Dheninda menyadari bahwa setiap gerak-geriknya akan menjadi perhatian publik.