Tak Mampu Serap hingga Akhir Tahun, BGN Kembalikan Dana Rp 70 T, Ini Penyebabnya!
BGN mengembalikan dana jumbo sebesar Rp 70 triliun ke negara yang diperuntukkan dukung program MBG, lantaran tak bisa terserap maksimal hingga akhir 2025.--kolase kritikel.id dan espos.id/ist
BACA JUGA:Cuaca Terik Capai 37,6°C! Ini Daftar Wilayah Indonesia yang Paling Panas Oktober 2025
Setiap hari, BGN harus menyalurkan Rp 1,2 triliun untuk melayani 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
“Bagi lembaga lain, Rp1,2 triliun itu mungkin anggaran setahun. Tapi bagi kami, itu kebutuhan satu hari,” tegas Dadan.
Selain itu, BGN juga memastikan pelaksanaan MBG dikelola oleh tenaga profesional.
Setiap dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dipimpin oleh Sarjana Penggerak Pemuda Indonesia (SPPI) yang sudah dilatih secara khusus.
BACA JUGA:Israel Ancam Lanjutkan Serangan Jika Hamas Ingkari Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Namun, tak hanya SDM, pembangunan infrastruktur juga menjadi batu sandungan.
Dadan mengakui jika untuk membangun 30.000 unit SPPG, dibutuhkan dana sekitar Rp 60 triliun.
Sayangnya, banyak proyek terkendala proses tender dan waktu pelaksanaan.
Proyek Besar, Realisasi Lambat
BACA JUGA:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp70 Triliun, Menkeu Purbaya: Belum Dianggarkan, Jadi Uangnya Nggak Ada
Hingga saat ini, BGN baru berhasil membangun 11.504 unit SPPG di seluruh Indonesia, semuanya hasil kerja sama dengan mitra swasta dan lembaga daerah.
“Kami memiliki 30.000 mitra terdaftar, 11.504 sudah lolos verifikasi, sisanya masih proses. Target kami akhir tahun ada 25.400 unit di kota besar dan 6.000 di daerah terpencil,” papar Dadan.