bacakoran.co

Direktur Keuangan Pertamina Diperiksa Kejagung, Terseret Kasus Dugaan Korupsi Minyak? Cek Faktanya!

Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini (ESM) dikabarkan diperiksa Kejagung terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.--kolase @ruang energi dan @pertamina/instagram

MR, Asisten Manager Performance Control and Evaluation PIS;

HS, VP Technical Service PT Pertamina (Persero);

BACA JUGA:AQUA Tegaskan Sumber Airnya dari Akuifer Dalam Pegunungan, Bukan Sumur Biasa

BACA JUGA:Gaspol! Menperin Bocorkan Proyek Mobil Nasional Prabowo, Merek Sudah Siap dan Akan Jadi PSN

WSW, GM RU IV Cilacap, PT Kilang Pertamina Internasional.

Mereka semua diperiksa dalam kasus yang menyeret nama HW (Hasto Wibowo) dan kawan-kawan.

Kejagung bahkan mengungkap total tersangka sudah mencapai 18 orang, dengan satu buronan kelas kakap, Muhammad Riza Chalid, yang diduga bersembunyi di luar negeri.

Lebih mengejutkan lagi, kerugian negara akibat skandal ini diperkirakan menembus Rp285 triliun! — angka fantastis yang bisa membiayai proyek besar nasional.

BACA JUGA:Purbaya vs Dedi Mulyadi! Adu Data Panas Soal Dana Triliunan Pemda yang Nganggur di Bank

BACA JUGA:Mayat Perempuan Berbaju Merah Membusuk di Irigasi Belitang OKU Timur

Pada tahap awal, Kejagung sudah lebih dulu menjerat empat mantan pejabat Pertamina, yakni:

Riva Siahaan, eks Dirut PT Pertamina Patra Niaga;

Maya Kusuma, eks Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PPN;

Edward Corne, VP Trading Product PPN;

BACA JUGA:Heboh! Isu Raisa Gugat Cerai Hamish? Pengadilan Agama Akhirnya Buka Suara

Direktur Keuangan Pertamina Diperiksa Kejagung, Terseret Kasus Dugaan Korupsi Minyak? Cek Faktanya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - direktur keuangan (dirkeu) (persero), berinisial esm, dikabarkan turut diperiksa kejaksaan agung (kejagung) terkait dugaan mentah dan produk kilang.

berdasarkan informasi yang beredar, sosok esm yang dimaksud tak lain adalah emma sri martini.

pemeriksaan dilakukan pada kamis (23/10/2025).

menurut keterangan resmi, kejagung tengah mendalami kasus yang menjerat sejumlah petinggi pertamina, sub holding, hingga kontraktor kontrak kerjasama (kkks) dalam periode 2018–2023.

kepala pusat penerangan hukum kejagung, anang supriatna mengungkapkan, pemeriksaan terhadap para saksi ini bertujuan untuk memperkuat pembuktian serta melengkapi berkas perkara.

“ketujuh saksi yang diperiksa hari ini memiliki kaitan langsung dengan pengelolaan minyak mentah dan produk kilang pertamina,” jelasnya seperti dilansir dari bloomberg technoz, jumat (24/10/2025).

selain emma, enam saksi lain juga ikut diperiksa, di antaranya sejumlah mantan pejabat penting dan manajer strategis pertamina serta anak usahanya, yakni:

np, eks crude trading manager pertamina energy service (pes);

kr, eks manager commercial isc market analyst & risk management;

mrp, officer produksi domestic chartering pertamina international shipping (2022–2024);

mr, asisten manager performance control and evaluation pis;

hs, vp technical service pt pertamina (persero);

wsw, gm ru iv cilacap, pt kilang pertamina internasional.

mereka semua diperiksa dalam kasus yang menyeret nama hw (hasto wibowo) dan kawan-kawan.

kejagung bahkan mengungkap total tersangka sudah mencapai 18 orang, dengan satu buronan kelas kakap, muhammad riza chalid, yang diduga bersembunyi di luar negeri.

lebih mengejutkan lagi, kerugian negara akibat skandal ini diperkirakan menembus rp285 triliun! — angka fantastis yang bisa membiayai proyek besar nasional.

pada tahap awal, kejagung sudah lebih dulu menjerat empat mantan pejabat pertamina, yakni:

riva siahaan, eks dirut pt pertamina patra niaga;

maya kusuma, eks direktur pemasaran pusat dan niaga ppn;

edward corne, vp trading product ppn;

sani dinar saifudin, direktur feedstock & product optimization pt kilang pertamina internasional.

mereka dituduh melakukan berbagai penyimpangan fatal dalam perencanaan ekspor–impor minyak mentah dan bbm, penyewaan kapal dan terminal

bbm, pemberian kompensasi pertalite, hingga penjualan solar nonsubsidi kepada pihak swasta.

Tag
Share