bacakoran.co - sebuah video yang sempat viral di media sosial menampilkan seorang siswa negeri 31 palembang dengan kondisi bibir bengkak dan pecah, memicu dugaan publik bahwa telah terjadi aksi di lingkungan sekolah.
namun, dinas pendidikan kota palembang dengan tegas menyatakan bahwa insiden tersebut bukanlah bentuk bullying, melainkan keributan biasa antar pelajar yang telah ditangani secara internal dan berakhir damai.
kronologi keributan di kantin sekolah
insiden tersebut terjadi di kantin smpn 31 palembang pada 15 oktober 2025.
berdasarkan penjelasan dari kepala bidang pembinaan smp dinas pendidikan palembang, kapiatul ahliah, keributan melibatkan dua siswi dari kelas yang berbeda, yakni kelas 7 dan kelas 9.
peristiwa bermula dari insiden saling senggol yang kemudian memicu pertengkaran fisik.
“kejadian 15 oktober kemarin. ini (video viral) sudah diselesaikan dan ditangani baik oleh pihak sekolah. kejadian ini terjadi di kantin sekolah dan murni keributan antar siswi kelas 7 dan kelas 9. tidak ada bullying atau perundungan,” ujar lia dilansir dari idn times, sabtu (25/10/2025).
tindakan mediasi dan penanganan korban
setelah insiden terjadi, pihak sekolah segera melakukan mediasi dengan memanggil orang tua dari siswa yang terlibat.
siswa yang mengalami luka fisik langsung mendapatkan perawatan dan dibawa ke fasilitas kesehatan.
dinas pendidikan juga turut serta dalam proses pemulihan dengan mengunjungi korban di kediamannya.
“korban dikunjungi pihak sekolah di rumah korban dan pada pertemuan di sekolah sudah selesai dan damai,” jelas lia.
kepala dinas pendidikan palembang, affan prapanca, turut mengonfirmasi bahwa situasi telah kondusif dan tidak ada indikasi perundungan.
ia menegaskan bahwa kejadian tersebut telah ditangani oleh kepala sekolah dan semua pihak yang terlibat telah berdamai.
“kejadian ini minggu lalu, ada anak yang berkelahi dan sudah didamaikan oleh kepala sekolah,” kata affan.
komitmen dinas pendidikan
sebagai langkah preventif agar insiden serupa tidak terulang, dinas pendidikan palembang mengimbau seluruh satuan pendidikan untuk memperkuat pembinaan karakter siswa.
program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk opd terkait, untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung perkembangan perilaku positif.
“satdik dan siswa agar supaya tidak melakukan kekerasan sesama teman dan imbauannya kepada satuan pendidikan agar melaksanakan pembinaan terhadap siswa dalam merubah karakter dengan melibatkan opd terkait,” ujar lia.
selain itu, sosialisasi rutin akan dilakukan dengan melibatkan instansi seperti pppa, kemenag, camat, sekda, dan lembaga lainnya.
tujuannya adalah membentuk karakter siswa yang lebih baik dan mencegah potensi kekerasan di lingkungan sekolah.
“ini supaya tidak terjadi hal-hal yg tak diinginkan dan merupakan salah satu cara merubah karakter siswa ke arah lebih baik,” tambah lia.
siswa telah berdamai dan saling memaafkan
affan juga menyampaikan bahwa siswa yang terlibat dalam keributan telah saling memaafkan.
proses mediasi yang melibatkan guru dan wali murid berhasil menciptakan kesepakatan damai di antara pihak-pihak yang berselisih.
“informasinya sudah saling memaafkan (antar siswa dan perwakilan wali murid),” kata affan