bacakoran.co

Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Tambahan Dana Rp200 Triliun ke Himbara, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah siap menggelontorkan tambahan apabila penyaluran dana Rp200 triliun ke bank Himbara belum terserap penuh--instagram

Bank Negara Indonesia (BNI): Rp55 triliun 

Bank Tabungan Negara (BTN): Rp25 triliun 

Bank Syariah Indonesia (BSI): Rp10 triliun 

BACA JUGA:Tersangka Tapi Tak Ditahan, Lisa Mariana Wajib Lapor ke Bareskrim Polri!

Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito on-call (DOC) tanpa tenor khusus agar likuiditas dapat segera berputar. 

Purbaya menegaskan bahwa jika penyaluran dana Rp200 triliun ke Himbara telah habis terserap, pihaknya akan langsung menambah dana. 

Ia menyebut bahwa beberapa bank seperti Bank Mandiri telah meminta tambahan karena dana Rp55 triliun sudah hampir habis tersalurkan. 

“Tadi saya ketemu orang Danantara, sepertinya Mandiri akan minta lagi tuh karena uangnya udah habis yang Rp55 triliun itu. Itu bagus ya,” kata Purbaya.

BACA JUGA:Perusahaan Baja Israel Bangkrut Gegara Embargo Turki Usai Perang Gaza, Rugi Rp530 Miliar!

Purbaya berharap penyaluran dana Rp200 triliun ke Himbara dapat mendorong penurunan cost-of-fund bank, maka suku bunga pinjaman dapat turun serta penyaluran kredit meningkat. 

"Yang paling penting lihat di perekonomian, kelihatannya mulai bergeliat ya, kalau retail sales BI mulai naik, angka yang terakhir," kata menkeu.

Meskipun pemerintah mendorong penyaluran cepat, ia juga menegaskan bahwa penggunaan dana Rp200 triliun ke Himbara harus sesuai prosedur agar risiko kredit fiktif dapat diminimalkan. 

“Kalau dia kredit fiktif ya, kalau ketahuannya ditangkap, dipecat,” Pungkasnya.

Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Tambahan Dana Rp200 Triliun ke Himbara, Ini Alasannya

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - penyaluran dana rp200 triliun ke bank himbara mencuri perhatian setelah menteri keuangan yudhi sadewa menyatakan bahwa pihaknya siap menambah dana jika dana rp200 triliun belum terserap secara penuh. 

pernyataan tersebut diberikan dalam media briefing di kantor kementerian keuangan republik indonesia () pada jumat, 24 oktober 2025.

purbaya mengungkap bahwa sebagian besar bank anggota himpunan bank milik negara () sudah mulai menyerap dana rp200 triliun ke himbara.

“yang rp200 triliun sebagian, kecuali btn sudah melapor ya berapa (penyerapannya),” ujarnya. 

alasan tambahan dana rp200 triliun ke himbara

purbaya menjelaskan bahwaf dana rp200 triliun ke himbara bertujuan untuk memperkuat likuiditas perbankan nasional dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil. 

dengan begitu, mesin ekonomi nasional diharapkan kembali bergeliat. 

“tak ada petunjuk khusus untuk bank-himbara," tambahnya.

selain bahwa dana tidak boleh hanya mengendap atau dipakai instrumen investasi seperti sbn/srbi. 

langkah ini muncul karena menurutnya sistem keuangan nasional cukup kering. dana yang sebelumnya mengendap di bank indonesia (bi) sebesar rp425 triliun sebagian dialihkan melalui kebijakan penyaluran dana rp200 triliun. 

rincian penempatan

berikut rincian penempatan dana dalam skema penyaluran dana rp200 triliun ke himbara:

bank mandiri: rp55 triliun 

bank rakyat indonesia (bri): rp55 triliun 

bank negara indonesia (bni): rp55 triliun 

bank tabungan negara (btn): rp25 triliun 

bank syariah indonesia (bsi): rp10 triliun 

dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito on-call (doc) tanpa tenor khusus agar likuiditas dapat segera berputar. 

purbaya menegaskan bahwa jika penyaluran dana rp200 triliun ke himbara telah habis terserap, pihaknya akan langsung menambah dana. 

ia menyebut bahwa beberapa bank seperti bank mandiri telah meminta tambahan karena dana rp55 triliun sudah hampir habis tersalurkan. 

“tadi saya ketemu orang danantara, sepertinya mandiri akan minta lagi tuh karena uangnya udah habis yang rp55 triliun itu. itu bagus ya,” kata purbaya.

purbaya berharap penyaluran dana rp200 triliun ke himbara dapat mendorong penurunan cost-of-fund bank, maka suku bunga pinjaman dapat turun serta penyaluran kredit meningkat. 

"yang paling penting lihat di perekonomian, kelihatannya mulai bergeliat ya, kalau retail sales bi mulai naik, angka yang terakhir," kata menkeu.

meskipun pemerintah mendorong penyaluran cepat, ia juga menegaskan bahwa penggunaan dana rp200 triliun ke himbara harus sesuai prosedur agar risiko kredit fiktif dapat diminimalkan. 

“kalau dia kredit fiktif ya, kalau ketahuannya ditangkap, dipecat,” pungkasnya.

Tag
Share