bacakoran.co

Identitas Kerangka Manusia di Kebun Pisang Terungkap Melalui Tato di Punggung

Polisi sari Polres OKU Selata melakukan identifikasi penemuan tengkorak manusia di kebun pisang. (foto : abdulkholid/sumeks)--

BACAKORAN.CO -- Identitas kerangka manusia yang sebelumnya di temukan area kebun pisang Dusun III Desa Kotaway Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Selatan akhinya terungkap.

Kerangka itu dipstikan berjenis kelami laki-laki atas nama Muslimin bin AM Effendi (33), seorang buruh tani warga Desa Kotaway, Kecamatan Buay Pemanca, Kabupaten OKU Selatan.

Identitas itu dikenali setelah melalui pemeriksaan oleh Tim DVI dan Forensik Polda Sumatera Selatan.  Identitas kerangka manusia itu dipastikan berdasarkan gambar tato pada sisa kulit punggung.

Kapolres OKU Selatan AKBP I Made Redi Hartana SIK melalui Kasat Reskrim AKP Aston L Sinaga, menjelaskan  jika kerangka manusia itu pertama kali ditemukan warga pada Kamis, 16 Oktober 2025 sekra pukul 08.30 WIB di kebun pisang Dusun III Desa Kotaway. 

BACA JUGA:Geger! Penemuan Tengkorak Berbalut Wearpack di Hutan Bakau dalam Keadaan Mengenaskan, Tewas Saat Bertugas?

BACA JUGA:Feni Ere Hilang Setahun Ditemukan Tinggal Tengkorak, Adik Kandung Ungkap Pernah Lapor Polisi Tapi Tak Digubris

Penemuan itu ditindak lanjuti polisi dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan membawa jenazah ke RSUD Muaradua untuk pemeriksaan awal.

Selanjutnya, pada Jumat, 17 Oktober 2025 sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah kerangka manusia itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumsel di Palembang.

Setibanya di Palembang, jenazah kemudian diserahkan kepada tim medis untuk proses identifikasi lebih lanjut. Proses pemeriksaan oleh Tim DVI dan Forensik dilaksanakan pada Senin, 20 Oktober 2025 sekitar pukul 09.00 WIB.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, identitas korban berhasil dipastikan berdasarkan gambar tato di bagian punggung yang masih terlihat jelas, pada sisa kulit. 

BACA JUGA:5 Rekomendasi Drama China Tentang Psikopat Paling Sadis, Berani Nonton Ga?

BACA JUGA:Diet Ketat Haaland, Jadi Bahan Olok-Olok Setelah Manchester City Tumbang

"Ciri itu kemudian dikenali oleh pihak keluarga, yaitu Desi Herawati (34), saudari kandung korban," jelas AKP Aston.

Selain tato, pihak keluarga juga mengenali barang-barang pribadi milik korban berupa sepasang sandal dan tas pinggang yang ditemukan di lokasi kejadian.

“Pihak keluarga sudah memastikan identitas korban dan meminta agar jenazah segera dikembalikan untuk dimakamkan. Proses forensik telah dilakukan, dan saat ini kami masih menunggu hasil resmi terkait penyebab kematian korban,” ujar Kasat Reskrim.

Identitas Kerangka Manusia di Kebun Pisang Terungkap Melalui Tato di Punggung

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co -- identitas yang sebelumnya di temukan area dusun iii desa kotaway kecamatan buay pemaca kabupaten ogan komering ulu (oku) selatan selatan akhinya terungkap.

kerangka itu dipstikan berjenis kelami laki-laki atas nama seorang buruh tani warga desa kotaway, kecamatan buay pemanca, kabupaten oku selatan.

identitas itu dikenali setelah melalui pemeriksaan oleh tim dvi dan forensik polda sumatera selatan.  identitas kerangka manusia itu dipastikan berdasarkan gambar tato pada sisa kulit punggung.

kapolres oku selatan akbp i made redi hartana sik melalui kasat reskrim akp aston l sinaga, menjelaskan  jika kerangka manusia itu pertama kali ditemukan warga pada kamis, 16 oktober 2025 sekra pukul 08.30 wib di kebun pisang dusun iii desa kotaway. 

penemuan itu ditindak lanjuti polisi dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) dan membawa jenazah ke rsud muaradua untuk pemeriksaan awal.

selanjutnya, pada jumat, 17 oktober 2025 sekitar pukul 16.00 wib, jenazah kerangka manusia itu dibawa ke rs bhayangkara polda sumsel di palembang.

setibanya di palembang, jenazah kemudian diserahkan kepada tim medis untuk proses identifikasi lebih lanjut. proses pemeriksaan oleh tim dvi dan forensik dilaksanakan pada senin, 20 oktober 2025 sekitar pukul 09.00 wib.

dari hasil pemeriksaan tersebut, identitas korban berhasil dipastikan berdasarkan gambar tato di bagian punggung yang masih terlihat jelas, pada sisa kulit. 



"ciri itu kemudian dikenali oleh pihak keluarga, yaitu desi herawati (34), saudari kandung korban," jelas akp aston.

selain tato, pihak keluarga juga mengenali barang-barang pribadi milik korban berupa sepasang sandal dan tas pinggang yang ditemukan di lokasi kejadian.

“pihak keluarga sudah memastikan identitas korban dan meminta agar jenazah segera dikembalikan untuk dimakamkan. proses forensik telah dilakukan, dan saat ini kami masih menunggu hasil resmi terkait penyebab kematian korban,” ujar kasat reskrim.

setelah seluruh prosedur pemeriksaan selesai, pada senin sore, 20 oktober 2025 pukul 15.30 wib, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga oleh rs bhayangkara palembang. pemakaman dilakukan keesokan harinya di desa asal korban.

hingga kini, pihak kepolisian masih menelusuri penyebab kematian dan kemungkinan adanya unsur tindak pidana di balik peristiwa tersebut. “untuk saat ini penyebab kematian belum diketahui,” tegas akp aston l. sinaga.

diberitakan sebelumnya, warga desa kotaway, kecamatan buay pemaca, kabupaten ogan komering ulu (oku) selatan, sumatera selatan digegerkan dengan penemuan tulang belulang manusia di tengah kebun pisang, kamis16 oktober pagi.

penemuan itu sontak menarik perhatian warga sekitar, sementara pihak kepolisian kini tengah bekerja keras mengungkap identitas korban.

kapolres oku selatan akbp i made redi hartana melalui kasat reskrim akp aston l. sinaga membenarkan penemuan tersebut.

menurutnya, kejadian berawal saat sejumlah warga tengah memanen pisang di areal perkebunan yang terletak di dusun iii, desa kotaway, sekitar pukul 08.00 wib. “warga kaget ketika melihat ada tulang tengkorak manusia di antara semak-semak kebun pisang.

mereka kemudian melaporkan temuannya kepada kepala desa kotaway, saudara feri, yang selanjutnya meneruskan informasi itu kepada kapolsek buay pemaca,” jelas akp aston.

dari hasil olah tkp, polisi menemukan tulang belulang manusia dalam kondisi terpisah antara bagian kepala, badan, dan kaki. tulang-tulang tersebut ditemukan tidak menyatu dan masih mengeluarkan aroma tidak sedap, diduga kuat karena proses pembusukan yang telah berlangsung lama.

selain tulang belulang, petugas juga menemukan sejumlah barang yang diduga milik korban, antara lain, diantaranya satu pasang sandal jepit berwarna putih, sebuah tas pinggang yang masih melekat pada bagian tulang rusuk, dan  baju kemeja berwarna hitam yang menempel di bagian badan atau rusuk korban.



“seluruh barang bukti sudah kami amankan bersama potongan tulang belulang ke dalam kantong jenazah. semuanya telah dibawa ke rsud muaradua untuk dilakukan pemeriksaan medis dan identifikasi lebih lanjut,” ujar akp aston.

Tag
Share