Cuaca Ekstrem, Gelombang Tinggi Mengancam! ASDP Bongkar Jurus Rahasia Lindungi Penumpang Penyeberangan
ASDP siapkan jurus rahasia untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi demi melindungi keselamatan penumpang kapal penyeberangan.--PT Indonesia Ferry LinkedIn/ist
BACAKORAN.CO - Gelombang tinggi dan hujan ekstrem siap menghantam sejumlah wilayah Indonesia mulai November 2025 hingga Februari 2026.
Tak mau kecolongan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siapkan jurus rahasia guna memastikan ribuan penumpang kapal penyeberangan tetap aman, nyaman, dan selamat.
Langkah sigap ini diambil usai peringatan resmi dari BMKG soal potensi cuaca ekstrem dan puncak musim hujan yang diprediksi bakal mengguncang sebagian besar wilayah Tanah Air.
Cuaca Makin Ganas, ASDP Naikkan Level Siaga
BACA JUGA:3 Minggu di Nusakambangan Curhat Pedih Ammar Zoni: Kami Tak Dapat Kertas dan Pena!
BACA JUGA:Orang Tua Histeris Lihat Putranya Terkapar di Tepi Jalan Ditutupi Daun Pisang, Tewas Tertabrak Truk
Direktur Utama ASDP Heru Widodo menegaskan jika perusahaan tengah memperkuat seluruh lini, mulai dari armada, pelabuhan, hingga sistem komunikasi.
“Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami. Tak peduli seberapa ekstrem cuacanya, setiap perjalanan harus berlangsung aman dan terkendali,” ujar Heru.
Menurut BMKG, wilayah barat Indonesia akan lebih dulu mengalami puncak musim hujan pada November–Desember 2025.
Sementara wilayah selatan dan timur akan menyusul pada Januari–Februari 2026.
BACA JUGA:Sedang Jalani Proses Hukum, Pria di OKU Timur Terungkap Pernah Terlibat Aksi Begal
BACA JUGA:Penjualan Global Anjlok 20%, Pizza Hut Terancam Dijual! Akhir Era Pizza Legendaris?
Bahkan, arus laut di sekitar Pelabuhan Merak kini meningkat dengan kecepatan mencapai 103 cm per detik, tanda bahwa perairan mulai “bergejolak”.
Empat Pelabuhan Kunci Diperkuat
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menjelaskan, perusahaan telah menyiapkan rencana darurat dan protokol keselamatan ketat di empat cabang utama: Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.
“Mulai dari kesiapan tugboat pendukung, pengecekan rutin armada, hingga penguatan komunikasi lintas instansi, semuanya kami jalankan,” tutur Shelvy.