bacakoran.co

Geger! Polda Sumut Ungkap Polisi yang Pukuli Warga Ternyata Alami Gangguan Jiwa

Polda Sumut Ungkap Polisi yang Pukuli Warga Ternyata Alami Gangguan Jiwa/Kolase Bacakoran.co--Instagram @suararakyatmedan

Polda memastikan bahwa penanganan medis dilakukan sesuai prosedur agar kondisi personel tersebut tidak membahayakan dirinya maupun orang lain.

BACA JUGA:Viral Istri Nyaris Dibuang ke Jurang oleh Suami Siri, Polisi Tangkap Pelaku

BACA JUGA:13 Orang Tewas Akibat Serangan Beruang yang Masuk Mal di Jepang, Kronologi Lengkap dan Respons Cepat Polisi

Penjelasan Ferry juga diperkuat oleh keterangan dokter spesialis kejiwaan RS Bhayangkara Medan, dr Superida. 

Ia menyebutkan bahwa gangguan skizofrenia Bripda G telah terdeteksi sejak 2001 dan kerap menimbulkan respons emosional berlebihan dalam situasi tertentu.

Kondisi Korban

Sementara itu, korban ALP mengalami luka fisik berupa memar di wajah, lecet pada lengan kiri, serta luka robek di sela jempol dan telunjuk. 

Setelah sempat dibawa ke Poliklinik Polda Sumut, korban memilih melanjutkan perawatan di rumah sakit swasta.

“Kami sudah menemui korban, meminta maaf secara langsung, dan menawarkan dukungan biaya perawatan. Namun ia menolak karena pengobatan sudah ditanggung fasilitas kesehatan tempatnya bekerja,” terang Ferry.

ALP diketahui bekerja sebagai petugas di Bandara Kualanamu. 

Meski mengalami luka, kondisinya kini stabil dan dalam pemantauan tenaga medis.

Komitmen Transparansi Polda Sumut

Video pemukulan yang beredar luas sempat menimbulkan spekulasi di masyarakat. 

Menanggapi hal itu, Polda Sumut menegaskan tidak ada upaya menutup-nutupi fakta.

“Kami sangat menyayangkan insiden ini. Polda Sumut tetap profesional, responsif, dan memastikan hak korban terpenuhi. Tindakan ini murni dipicu kondisi medis personal dan bukan cerminan institusi,” tegas Ferry.

Ia menambahkan, langkah cepat berupa penanganan medis korban, pemeriksaan terhadap personel, observasi kejiwaan, hingga penyampaian informasi secara terbuka kepada publik merupakan bukti komitmen Polda Sumut terhadap transparansi dan pelayanan masyarakat.

BACA JUGA:Heboh! 3 Oknum TNI di Gowa Nyamar Jadi Polisi Demi Peras Sopir Travel Rp30 Juta

Geger! Polda Sumut Ungkap Polisi yang Pukuli Warga Ternyata Alami Gangguan Jiwa

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co – sebuah rekaman video yang memperlihatkan seorang anggota memukul pengendara motor di depan markas polda sumatera utara, jalan sisingamangaraja, medan, pada selasa (18/11/2025), mendadak viral dan memicu perhatian luas masyarakat. 

segera merespons dengan memberikan penjelasan terbuka mengenai kronologi peristiwa serta kondisi personel yang terlibat.

kabid humas polda sumut, kombes pol ferry walintukan, menuturkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 12.50 wib. 

saat itu, dua personel, yakni aiptu d dan bripda g, baru saja keluar dari kompleks polda sumut dengan sepeda motor. 

ketika hendak masuk ke jalur utama jalan lintas sumatera, kendaraan mereka ditabrak dari belakang oleh motor yang dikendarai alp, seorang pegawai angkasa pura yang tengah melaju dari arah tanjung morawa menuju fly over amplas.

benturan kecil itu memicu reaksi spontan dari bripda g. 

ia turun dari motor dan langsung memukuli alp, bahkan sempat menghantam korban dengan helm sebagaimana terlihat dalam rekaman warga yang beredar di media sosial. 

setelah itu, bripda g meninggalkan lokasi, sementara aiptu d membawa korban ke poliklinik polda sumut untuk mendapatkan pertolongan pertama.

kondisi medis personel

dalam konferensi pers yang digelar dua hari setelah kejadian, kombes ferry menegaskan bahwa tindakan bripda g tidak mencerminkan perilaku institusi kepolisian secara keseluruhan. 

menurutnya, ada faktor medis yang memengaruhi reaksi berlebihan tersebut.

“yang bersangkutan sejak lama mengidap gangguan kejiwaan berat, skizofrenia paranoid. selama bertugas dia selalu berada dalam pemantauan dan tidak pernah memiliki catatan pelanggaran sebelumnya,” jelas ferry, kamis (20/11/2025).

ia menambahkan, pasca insiden, bripda g langsung dibawa ke rumah sakit jiwa provinsi sumut untuk menjalani observasi intensif. 

polda memastikan bahwa penanganan medis dilakukan sesuai prosedur agar kondisi personel tersebut tidak membahayakan dirinya maupun orang lain.

penjelasan ferry juga diperkuat oleh keterangan dokter spesialis kejiwaan rs bhayangkara medan, dr superida. 

ia menyebutkan bahwa gangguan skizofrenia bripda g telah terdeteksi sejak 2001 dan kerap menimbulkan respons emosional berlebihan dalam situasi tertentu.

kondisi korban

sementara itu, korban alp mengalami luka fisik berupa memar di wajah, lecet pada lengan kiri, serta luka robek di sela jempol dan telunjuk. 

setelah sempat dibawa ke poliklinik polda sumut, korban memilih melanjutkan perawatan di rumah sakit swasta.

“kami sudah menemui korban, meminta maaf secara langsung, dan menawarkan dukungan biaya perawatan. namun ia menolak karena pengobatan sudah ditanggung fasilitas kesehatan tempatnya bekerja,” terang ferry.

alp diketahui bekerja sebagai petugas di bandara kualanamu. 

meski mengalami luka, kondisinya kini stabil dan dalam pemantauan tenaga medis.

komitmen transparansi polda sumut

video pemukulan yang beredar luas sempat menimbulkan spekulasi di masyarakat. 

menanggapi hal itu, polda sumut menegaskan tidak ada upaya menutup-nutupi fakta.

“kami sangat menyayangkan insiden ini. polda sumut tetap profesional, responsif, dan memastikan hak korban terpenuhi. tindakan ini murni dipicu kondisi medis personal dan bukan cerminan institusi,” tegas ferry.

ia menambahkan, langkah cepat berupa penanganan medis korban, pemeriksaan terhadap personel, observasi kejiwaan, hingga penyampaian informasi secara terbuka kepada publik merupakan bukti komitmen polda sumut terhadap transparansi dan pelayanan masyarakat.

rekaman singkat yang memperlihatkan bripda g memukul pengendara motor memang memicu kehebohan publik. 

namun, ferry menekankan bahwa institusinya tidak menoleransi kekerasan dan akan memastikan setiap kasus ditangani sesuai aturan.

“korban tanpa sengaja menyenggol sepeda motor anggota dari belakang. semuanya sama-sama naik motor. setelah tersentuh, bripda g bereaksi spontan dan memukul,” ujar ferry dalam konferensi pers.

polda sumut berharap masyarakat memahami bahwa insiden ini bukanlah gambaran umum perilaku polisi, melainkan kasus khusus yang dipengaruhi kondisi medis seorang personel.

Tag
Share