bacakoran.co - ketua umum pengurus besar nahdlatul ulama (pbnu), kh. yahya cholil staquf atau yang akrab disapa gus yahya, tengah menghadapi tekanan besar setelah rapat harian syuriyah pbnu secara resmi mengeluarkan keputusan agar dirinya segera mengundurkan diri dari jabatannya.
keputusan yang mengejutkan ini lahir dari rapat yang digelar pada jumat, 21 november 2025, di hotel aston city jakarta, dan langsung menjadi sorotan publik serta memicu perdebatan luas di kalangan nahdliyin maupun masyarakat umum.
dalam surat resmi yang diterima oleh times indonesia, disebutkan bahwa rapat tersebut dihadiri oleh 37 orang dari total 53 anggota pengurus harian syuriyah pbnu.
kehadiran mayoritas anggota ini menegaskan legitimasi rapat, sekaligus memperkuat bobot keputusan yang dihasilkan.
surat itu menegaskan secara eksplisit bahwa gus yahya harus segera mundur dari jabatannya sebagai ketua umum pbnu, dengan alasan yang dianggap sangat mendasar dan menyangkut marwah organisasi.
ketua pbnu, kh. fahrur rozi atau gus fahrur, ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran surat tersebut, tidak menampik.
namun, ia memilih untuk tidak memberikan komentar panjang.
“saya tidak bisa memastikan, ke sekjen saja ya,” ujarnya singkat kepada times indonesia.
lima keputusan penting rapat syuriyah
surat yang ditandatangani oleh kh. miftachul akhyar, rais aam pbnu, memuat lima poin keputusan yang menjadi dasar desakan agar gus yahya mundur.
poin-poin tersebut tidak hanya menyangkut persoalan internal, tetapi juga menyentuh isu global yang saat ini tengah menjadi perhatian dunia.
1. rapat memandang bahwa diundangnya narasumber yang terkait dengan jaringan zionisme internasional dalam akademi kepemimpinan nasional nahdlatul ulama (akn nu) sebagai narasumber kaderisasi tingkat tertinggi nahdlatul ulama telah melanggar nilai dan ajaran ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah serta bertentangan dengan muqaddimah qanun asasi nahdlatul ulama.
2. rapat memandang bahwa pelaksanaan akademi kepemimpinan nasional nahdlatul ulama (akn nu) dengan narasumber yang terkait dengan jaringan zionisme internasional di tengah praktik genosida dan kecaman dunia internasional terhadap israel telah memenuhi ketentuan pasal 8 huruf a peraturan perkumpulan nahdlatul ulama nomor 13 tahun 2025 tentang pemberhentian fungsionaris, pergantian antar waktu dan pelimpahan fungsi jabatan, yang mengatur bahwa pemberhentian tidak dengan hormat dilakukan terhadap fungsionaris dikarenakan yang bersangkutan melakukan tindakan yang mencemarkan nama baik perkumpulan.
3. rapat memandang bahwa tata kelola keuangan di lingkungan pengurus besar nahdlatul ulama (pbnu) mengindikasikan pelanggaran terhadap hukum syara', ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pasal 97-99 anggaran rumah tangga nahdlatul ulama dan peraturan perkumpulan nahdlatul ulama yang berlaku, serta berimplikasi yang membahayakan pada eksistensi badan hukum perkumpulan nahdlatul ulama.
4. bahwa dengan mempertimbangkan poin 1, 2 dan 3 di atas, maka rapat harian syuriyah memutuskan menyerahkan sepenuhnya pengambilan keputusan kepada rais aam dan dua wakil rais aam.
5. musyawarah antara rais aam dan dua wakil rais aam memutuskan:
a. kh. yahya cholil staquf harus mengundurkan diri dari jabatan ketua umum pengurus besar nahdlatul ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan rapat harian syuriyah pbnu.
b. jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, rapat harian syuriyah pbnu memutuskan memberhentikan kh. yahya cholil staquf sebagai ketua umum pengurus besar nahdlatul ulama.
hingga berita ini diturunkan, pihak gus yahya belum memberikan keterangan resmi terkait desakan mundur tersebut.
ketidakjelasan sikap ini menambah ketegangan di internal pbnu, mengingat tenggat waktu yang diberikan hanya tiga hari.
publik kini menunggu apakah gus yahya akan memilih mundur secara sukarela atau menunggu diberhentikan secara tidak hormat oleh syuriyah.
keputusan ini jelas menjadi salah satu momen paling dramatis dalam sejarah pbnu.
organisasi islam terbesar di indonesia itu kini berada di persimpangan jalan, dengan tantangan menjaga marwah, konsistensi nilai, serta kepercayaan jutaan warga nahdliyin.
apapun langkah yang diambil gus yahya, dampaknya akan sangat besar, bukan hanya bagi nu, tetapi juga bagi dinamika sosial-politik di indonesia.