bacakoran.co – kepolisian resor kota (polresta) tangerang mengambil langkah cepat setelah beredarnya sebuah video di media sosial yang memperlihatkan polri melaju dengan cara ugal-ugalan di ruas tol bitung.
video tersebut ramai diperbincangkan publik setelah diunggah ke platform tiktok dan memicu keresahan masyarakat terkait perilaku aparat yang seharusnya menjadi teladan dalam berlalu lintas.
personel yang teridentifikasi dalam rekaman itu adalah brigadir ap, anggota sat sabhara tangerang. ia langsung dipanggil untuk menjalani pemeriksaan oleh unit paminal sipropam.
proses pemeriksaan dilakukan melalui berita acara interogasi (bai) pada kamis malam, 20 november 2025.
dalam pemeriksaan tersebut, brigadir ap mengakui bahwa dirinya memang pengendara mobil dinas yang terekam dalam video viral tersebut.
menurut pengakuannya, insiden terjadi pada rabu pagi, 19 november 2025, sekitar pukul 07.30 wib di kilometer 20 tol bitung.
saat itu, ia sedang dalam perjalanan menuju kantor untuk berdinas.
brigadir ap menjelaskan bahwa manuver berbahaya yang dilakukannya muncul karena ia berusaha menghindari kendaraan di depannya.
namun, dalam upaya menyusul, mobil yang dikemudikannya terlihat memepet kendaraan lain sehingga menimbulkan kesan ugal-ugalan.
menyadari kesalahannya, brigadir ap kemudian membuat video klarifikasi yang juga disebarkan ke publik.
dalam video tersebut, ia menyampaikan permohonan maaf atas perilaku yang dianggap tidak pantas bagi seorang anggota polri.
ia menegaskan bahwa tindakannya tidak mencerminkan sikap profesional yang seharusnya dijunjung tinggi oleh aparat penegak hukum.
“saya meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan saya yang tidak patut ditiru,” demikian penggalan klarifikasi yang disampaikan brigadir ap.
sebagai bagian dari pemeriksaan, polresta tangerang juga melakukan tes urine terhadap brigadir ap.
hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia negatif dari kandungan amphetamine maupun methamphetamine.
hal ini menepis dugaan bahwa perilaku berkendara berbahaya tersebut dipengaruhi oleh zat terlarang.
kapolresta tangerang, kombes pol andi m. indra waspada, menegaskan bahwa institusi kepolisian tidak akan menoleransi pelanggaran disiplin maupun kode etik yang dilakukan oleh anggotanya.
ia menekankan komitmen polresta tangerang untuk menindak setiap pelanggaran secara profesional dan transparan.
“kami menindaklanjuti setiap pelanggaran anggota. tidak ada toleransi bagi perilaku yang melanggar disiplin maupun kode etik. kasus brigadir ap akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
lebih lanjut, kombes andi menambahkan bahwa kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh personel polri agar senantiasa menjaga sikap dan perilaku, baik di dalam maupun di luar tugas.
menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian sangat bergantung pada integritas dan profesionalitas setiap anggota.
“kami akan terus menjaga profesionalitas, integritas, dan kepercayaan publik. setiap tindakan yang mencederai nilai-nilai tersebut akan ditindak tegas,” tegasnya.
kasus brigadir ap menjadi sorotan publik karena menyangkut perilaku aparat yang seharusnya menjadi contoh dalam berlalu lintas.
masyarakat menilai bahwa tindakan ugal-ugalan di jalan tol tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya.
oleh karena itu, langkah cepat polresta tangerang dalam menindaklanjuti kasus ini diapresiasi sebagai bentuk komitmen menjaga disiplin internal.
selain itu, peristiwa ini juga menjadi momentum bagi polri untuk memperkuat pengawasan terhadap penggunaan kendaraan dinas.
kendaraan dinas bukan hanya sarana operasional, tetapi juga simbol kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
penggunaan yang tidak sesuai aturan dapat merusak citra dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat.
dengan adanya klarifikasi dan permintaan maaf dari brigadir ap, serta komitmen kapolresta tangerang untuk menindaklanjuti kasus ini, diharapkan kepercayaan publik dapat kembali terjaga.
namun, masyarakat tetap menunggu langkah nyata berupa sanksi disiplin yang sesuai agar kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.