Kepala BNPB Beri Alasan Banjir di Sumatera Belum Berstatus Bencana Nasional: Mencekam Cuma di Medsos
BNPB jelaskan banjir Sumatera belum jadi bencana nasional. Korban 303 jiwa, status tetap provinsi dengan dukungan penuh pemerintah pusat./Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone dan @btgfeed
BACAKORAN.CO – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menegaskan bahwa banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera belum memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai bencana nasional.
Hingga kini, status bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih berada pada level provinsi.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (28/11) dan Sabtu (29/11), Suharyanto menjelaskan bahwa kondisi di lapangan tidak sepenuhnya mencerminkan gambaran mencekam yang beredar di media sosial.
"Tetapi begitu kami tiba langsung di lokasi, banyak daerah yang sudah tidak hujan. Yang paling serius memang Tapanuli Tengah, tetapi wilayah lain relatif membaik,” ujar Suharyanto, Sabtu (29/11).
Perbandingan dengan Bencana Nasional Sebelumnya
Suharyanto menekankan bahwa penetapan status bencana nasional memiliki parameter yang ketat.
Ia mencontohkan bahwa sepanjang sejarah Indonesia, hanya dua peristiwa yang pernah ditetapkan sebagai bencana nasional: Tsunami Aceh 2004 dan pandemi Covid-19.
"Kita tidak perlu diskusi panjang lebar ya, yang dimaksud dengan status bencana nasional yang pernah ditetapkan oleh Indonesia itu kan Covid-19 dan Tsunami 2004. Cuma dua itu yang bencana nasional. Sementara setelah itu banyak terjadi bencana gempa Palu, gempa NTB kemudian gempa Cianjur (bukan bencana nasional)," jelas Suharyanto.
Menurutnya, penetapan status nasional harus memenuhi sejumlah indikator, termasuk jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur, cakupan wilayah terdampak, hingga lumpuhnya layanan publik.
Selama pemerintah daerah masih mampu menangani situasi dengan dukungan pemerintah pusat, status bencana tetap berada di tingkat provinsi.
Data Korban Bencana
BNPB mencatat bahwa hingga Sabtu (29/11) sore, total korban meninggal akibat banjir dan longsor di tiga provinsi mencapai 303 orang.
Rinciannya, 166 korban jiwa di Sumatera Utara, 90 korban di Sumatera Barat, dan 47 korban di Aceh.
Di Sumatera Utara, jumlah korban meningkat dari 116 menjadi 166 jiwa, dengan 143 orang masih hilang.