bacakoran.co

15 WNA China Diduga Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang, Begini Kronolginya

Keributan di tambang emas Ketapang, 15 WNA China diduga serang TNI dan rusak kendaraan. Polisi pastikan situasi kini kondusif./Kolase Bacakoran.co--Instagram @lambe_turah

Imran menuturkan, belasan WNA tersebut langsung menyerang enam anggota yang melakukan pengejaran. 

Karena kalah jumlah dan untuk menghindari benturan lebih besar, para anggota memilih mundur dan berlari kembali ke area perusahaan.

"Yang jelas, kejadian ini terjadi setelah pihak kami mengejar pilot atau orang yang menerbangkan drone. Motif menerbangkan drone atau penyerangan belum diketahui," ujarnya.

Dalam aksi brutal itu, satu mobil dan satu sepeda motor milik PT SRM dirusak. 

"Dalam aksi penyerangan ini, satu mobil dan sepeda motor perusahaan kami dirusak oleh WN China," kata Imran.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengamankan satu bilah senjata tajam sebagai barang bukti dan segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tumbang Titi. 

"Anggota pengamanan kami sudah mengamankan satu sajam sebagai barang bukti. Kami pun sudah menghubungi pihak Polsek Tumbang Titi. Sudah ada anggota polsek yang datang untuk mendalami kejadian," jelasnya.

Situasi Terkini

BACA JUGA:Warga Diminta Menjauh! TNI AL Amankan Tangki Misterius Perairan Asahan, Apa Isinya?

BACA JUGA:TNI Temukan Puluhan Ribu Pil Ekstasi di Mobil Kecelakaan Tol Lampung, Ada Lencana Polri!

Kapolsek Tumbang Titi, Iptu Made Adyana, membenarkan adanya insiden tersebut. 

Namun ia memastikan kondisi di lapangan saat ini sudah terkendali.

"Sampai dengan saat ini situasi kondusif," jelas Made, Minggu malam.

Meski demikian, hingga saat ini pihak PT SRM belum membuat laporan resmi ke kepolisian terkait penyerangan dan perusakan tersebut. 

"Belum (buat laporan)," kata Made.

Ia menambahkan, perusahaan masih berkoordinasi dengan tim pengacara untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.

Kerugian dan Dampak

15 WNA China Diduga Serang TNI di Area Tambang Emas Ketapang, Begini Kronolginya

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co – insiden mengejutkan terjadi di kawasan pertambangan emas pt sultan rafli mandiri (pt srm), kecamatan tumbang titi, kabupaten ketapang, kalimantan barat pada 14 desember 2025. 

sebanyak 15 warga negara asing (wna) asal china diduga terlibat dalam aksi penyerangan terhadap petugas pengamanan perusahaan dan anggota tni, serta melakukan perusakan terhadap kendaraan milik perusahaan.

peristiwa ini berlangsung pada minggu sore sekitar pukul 15.40 wib di desa pemuatan batu. 

menurut keterangan pihak keamanan perusahaan, para pelaku membawa senjata tajam, airsoft gun, hingga alat setrum saat melakukan aksinya. 

akibat keributan tersebut, lima anggota tni dilaporkan menjadi korban penyerangan, sementara satu unit mobil dan satu sepeda motor milik pt srm mengalami kerusakan berat.

kronologi kejadian

chief security pt srm, imran kurniawan, menjelaskan bahwa insiden bermula sekitar pukul 15.30 wib ketika anggota pengamanan sipil perusahaan sedang bertugas jaga. 

saat itu terlihat aktivitas penerbangan drone di sekitar area tambang.

mengetahui hal tersebut, tim pengamanan bersama lima anggota tni dari batalyon zeni tempur 6/satya digdaya (yonzipur 6/sd) yang kebetulan sedang melaksanakan latihan dasar satuan (lds) di lokasi, langsung melakukan pengejaran terhadap pilot drone.

"saat anggota pengamanan kami mengejar pilot drone, lima anggota yonzipur 6/sd yang ada di lokasi kejadian karena mereka sedang dalam kegiatan lds di pt srm. jadi total ada enam yang mengejar pilot drone," beber imran.

sekitar 300 meter dari pintu masuk pt srm, tim pengamanan mendapati empat wna yang diduga menerbangkan drone. 

namun, situasi berubah drastis ketika tiba-tiba muncul sebelas wna lainnya yang membawa senjata tajam, airsoft gun, dan alat setrum.

"saat anggota pengamanan kami dan anggota tni turun dari kendaraan, tiba-tiba datang sebelas wn china lainnya. mereka membawa empat bilah sajam dan airsoft gun serta alat setrum," kata imran.

penyerangan terhadap tni dan pengamanan

imran menuturkan, belasan wna tersebut langsung menyerang enam anggota yang melakukan pengejaran. 

karena kalah jumlah dan untuk menghindari benturan lebih besar, para anggota memilih mundur dan berlari kembali ke area perusahaan.

"yang jelas, kejadian ini terjadi setelah pihak kami mengejar pilot atau orang yang menerbangkan drone. motif menerbangkan drone atau penyerangan belum diketahui," ujarnya.

dalam aksi brutal itu, satu mobil dan satu sepeda motor milik pt srm dirusak. 

"dalam aksi penyerangan ini, satu mobil dan sepeda motor perusahaan kami dirusak oleh wn china," kata imran.

ia menambahkan, pihaknya telah mengamankan satu bilah senjata tajam sebagai barang bukti dan segera melaporkan kejadian tersebut ke polsek tumbang titi. 

"anggota pengamanan kami sudah mengamankan satu sajam sebagai barang bukti. kami pun sudah menghubungi pihak polsek tumbang titi. sudah ada anggota polsek yang datang untuk mendalami kejadian," jelasnya.

situasi terkini

kapolsek tumbang titi, iptu made adyana, membenarkan adanya insiden tersebut. 

namun ia memastikan kondisi di lapangan saat ini sudah terkendali.

"sampai dengan saat ini situasi kondusif," jelas made, minggu malam.

meski demikian, hingga saat ini pihak pt srm belum membuat laporan resmi ke kepolisian terkait penyerangan dan perusakan tersebut. 

"belum (buat laporan)," kata made.

ia menambahkan, perusahaan masih berkoordinasi dengan tim pengacara untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.

kerugian dan dampak

akibat keributan ini, pt srm mengalami kerugian cukup besar akibat kerusakan berat pada kendaraan operasional. 

selain itu, insiden ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan di kawasan pertambangan yang melibatkan tenaga kerja asing.

pihak perusahaan menegaskan akan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. 

hingga kini, motif di balik penerbangan drone maupun penyerangan yang dilakukan belasan wna china tersebut masih belum terungkap.

Tag
Share