Indonesia Betah di Posisi Kedua, Ketua NOC: Efek Perhatian Presiden
Ketua KOI/NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari ketika berbincang dengan CdM SEA Games 2025-NOC Indonesia-
BACAKORAN.CO - Kontingen Indonesia saat ini koleksi 76 medali emas, 87 perak, dan 94 perunggu. Total sampai hari ini kontingen Indonesia koleksi 257 medali.
Bagi Ketum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, ini tren positif bagi atlet Indonesia. Stabilitas Indonesia berada di peringkat dua besar klasemen perolehan medali SEA Games XXXIII Thailand 2025 menunjukkan semangat luar biasa dari para atlet, pelatih dan pembina dalam mengharumkan nama bangsa dan negara.
Trengginasnya perjuangan para atlet di medan perburuan medali pesta olahraga terbesar Asia Tenggara ini juga menjadi sinyal pembinaan yang dilakukan induk organisasi cabang olahraga sudah berada berada dalam jalur yang benar.
Namun suntikan semangat dan perharian dari Presiden Prabowo Subianto dengan antara lain meningkatkan bonus peraih medali emas menjadi Rp1 miliar menjadi pelecut semangat luar biasa bagi anak-anak bangsa untuk mengumandang Lagu Indonesia Raya dan mengibarkan Bendera Merah Putih di Negeri Gajah Putih.
BACA JUGA:Tinju Potensi Tambah 5 Emas, 5 Petinju Lolos Final SEA Games 2025 Thailand, Ini Daftarnya
“Saya mengerti setiap atlet pasti ingin memberikan yang terbaik ketika mendapat kepercayaan membela nama bangsa dan negara di ajang multi event manca negara. Namun perhatian dan dukungan Presiden Prabowo diantaranya dengan langsung menaikan bonus menjadi Rp1 miliar menjadi suntikan semangat yang luar biasa bagi para atlet,” kata Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia atau Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
Menurut Okto, demikian panggilan karib Raja Sapta Oktohari, hal ini bukan soal pragmatis namun dengan perhatian dan dukungan Presiden Prabowo itu membuat para atlet merasakan kehadiran negara. Mereka merasa diperhatikan negara.
Dengan dukungan ini para atlet meningkat semangat tempur tidak mau kalah di arena pertandingan. Mereka tidak gentar meskipun bertarung di Negeri Gajah Putih yang selama ini terkenal angker bagi atlet tamu.

Ketum KOI/NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari ketika meninjau pertandingan di SEA Games 2025-NOC Indonesia-
Indonesia sudah merasakan hal ini ketika pertama kali kehilangan gelar juara umum pada SEA Games Bangkok tahun 1985 dan kemudian di Chiang Mai tahun 1995. Mulai sejak itu Indonesia tidak lagi bisa juara umum bila SEA Games digelart di luar Indonesia.
Lebih lanjut Okto mengemukakan, dukungan Presiden Prabowo tidak hanya dengan menaikkan jumlah bonus namun juga terus memberikan perhatian ketika atlet berjuang di SEA Games.
BACA JUGA:Koleksi 62 Emas, Indonesia di Ambang Cetak Sejarah SEA Games
Disebutkan, Presiden Prabowo menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan para atlet meraih emas demi emas.
“Perhatian ini merupakan sinyal kuat dukungan negara tidak akan berhenti pada SEA Games Thailand 2025 saja namun akan berlanjut ke multi event internasional berikutnya seperti Asian Games dan Olimpide," ujarnya.