Hujan Deras Picu Banjir Bandang di Wisata Guci Tegal, Dua Pemandian Air Panas Porak-Poranda!
Hujan deras yang mengguyur kawasan pegunungan menyebabkan banjir bandang menerjang objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Sabtu sore.--Youtube-@Liputan6
Dampak banjir bandang ini sangat signifikan bagi objek wisata Guci, terutama pada fasilitas Pancuran 13, yang merupakan daya tarik utama wisata pemandian air panas.
Kolam pemandian tersebut dikabarkan terseret arus dan tertimbun material banjir hingga membuat strukturnya hilang atau rusak berat.
Jembatan kecil untuk penyeberangan pengunjung pun ikut hanyut, memperparah kondisi fasilitas wisata di sekitar area Pancuran 13.
Lumpur dan bebatuan menutup sebagian besar area wisata, membuat akses wisata menjadi sangat terbatas dan berbahaya untuk dilalui.
BACA JUGA:Mensos Ingatkan Artis & Influencer Soal Donasi Bencana Banjir Sumatera: Sebaiknya Izin Dulu
BACA JUGA:Warga Krisis Air Bersih! 19 Desa di Tapteng Masih Terisolasi Pasca Banjir Bandang
Tindakan Penanganan dan Tanggap Darurat
Menanggapi kondisi ini, pengelola bersama pihak berwenang menutup sementara kawasan wisata untuk umum demi keselamatan pengunjung dan petugas di lapangan.
Area Pancuran 13 kini telah ditutup dan dievakuasi dari publik sambil menunggu penanganan lebih lanjut.
BPBD dan tim penanggulangan bencana terus melakukan kaji cepat pascabanjir untuk menilai dampak secara keseluruhan dan merencanakan upaya pembersihan serta pemulihan fasilitas wisata.
BACA JUGA:BKSDA Kerahkan 4 Gajah Jinak Bantu Bersihkan Puing Pascabanjir di Pidie Jaya
Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan sebelum kawasan kembali dibuka.
Pesan untuk Wisatawan dan Masyarakat
Kasus banjir ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di kawasan daerah dataran tinggi atau pegunungan yang rawan luapan sungai saat hujan deras.
Kepala Kepolisian Sektor setempat mengimbau masyarakat agar selalu mengikuti arahan petugas dan meningkatkan kesiapsiagaan saat berkunjung ke wilayah yang memiliki risiko banjir bandang.
BACA JUGA:Komisi V DPR Soroti Minimnya APBD dalam Penanganan Banjir Sumatera