Tim Gegana Brimob Dikerahkan untuk Memeriksa Sekolah di Depok Terkait Ancaman Bom
Tim Jibom Gegana Brimob melakukan penyisiran di sejumlah lokasi sekolah Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (23/12/2025).--Kompas.com
Ia memastikan pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan meminta masyarakat untuk tetap tenang.
“Intinya sedang kami dalami. Kami minta masyarakat tidak panik dengan pesan yang berantai dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Abdul Waras.
Sementara itu, Polres Metro Depok memastikan tidak ditemukan bom di sekolah-sekolah yang telah diperiksa.
Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi mengatakan Tim Jibom Gegana Brimob telah melakukan penyisiran menyeluruh di sejumlah lokasi sekolah yang menerima email ancaman.
“Tim Jibom Gegana sudah melakukan penyisiran. Namun tidak terbukti ada bom,” ujar Made Budi saat ditanyai.
BACA JUGA:Aura Kasih Tutup Kolom Komentar, Rumor Hubungan dengan Ridwan Kamil Makin Panas!
BACA JUGA:Tragis! Bus Cahya Trans Terguling di Tol Semarang, 16 Penumpang Tewas di Exit Krapyak
Ia menambahkan, hingga Selasa malam, enam sekolah telah dilakukan pengecekan dan dinyatakan aman, sementara empat sekolah lainnya masih dalam proses pemeriksaan oleh tim Gegana.
Adapun sekolah yang dilaporkan menjadi sasaran teror antara lain SMA Arrahman, SMA PGRI 1 Depok, SMA Bintara Depok, SMA Cakra Buana, Budi Bakti, SMA 7 Sawangan, SMA Nururrahman, SMAN 6 Depok, SMA Al Mawaddah, dan SMA Negeri 4 Depok.
Polisi masih mendalami kemungkinan adanya kaitan antar pesan ancaman yang dikirim ke masing-masing sekolah.
Dari salah satu lokasi, Kompas.com melaporkan suasana tegang sempat terjadi di SMA Arrahman yang berada di wilayah Cipayung, Depok.
Operator sekolah, Danar, mengatakan email ancaman diterima pada sore hari dan berisi luapan emosi yang diduga berkaitan dengan masalah pribadi pengirim.
BACA JUGA:Terkait OTT Gubernur Riau, KPK Turut Geledah Rumah Bupati Indragiri Hulu, Uang Rp400 Juta Disita!
BACA JUGA:Kajari Bangka Tengah Ditetapkan sebagai Tersangka dalam Dugaan Suap Rp840 Juta Dana Baznas
“Bahasanya meluapkan kekecewaan, masalahnya kayak pribadi tapi itu mengaitkan dengan dendam ke sekolah-sekolah dan mengancam teror bom,” ujar Danar kepada Kompas.com.