“Luka di hidung patah, ada retakan di bagian kepala belakang, dan tubuhnya penuh memar. Anak saya masih trauma berat,” tambah Mulyadi.
Menurut keterangan yang dihimpun, salah satu warga memprovokasi massa dengan mengatakan bahwa KM adalah pelaku pencurian celana dalam yang hilang di kampung tersebut.
Meski demikian, tidak ada bukti langsung atau penangkapan basah atas tuduhan tersebut.
“Tidak ada bukti anak saya mencuri. Tuduhan itu hanya berdasarkan dugaan,” tegas Mulyadi.
BACA JUGA:Kronologi Pria Diduga Pencuri Dikeroyok Massa di Banjarnegara, Ini Penjelasan Polisi
Keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Boyolali untuk mendapatkan keadilan.
Kasus ini kini dalam penyelidikan lebih lanjut.
“Kami sudah membuat laporan dan berharap pelaku pengeroyokan segera ditindak tegas,” ujar Fahrudin, salah satu keluarga korban.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih mendalami kasus ini, termasuk mengidentifikasi pelaku pengeroyokan dan tokoh yang memprovokasi warga.
BACA JUGA:Jaga Kamtibmas Jelang Pencoblosan, Polisi Tangkap 2 Pencuri Kambing yang Meresahkan
Kasus ini menciptakan ketegangan di Desa Banyuasri.
Beberapa warga yang merasa tidak terlibat dalam pengeroyokan berharap situasi segera kondusif.
“Kami minta semua pihak tenang dan menyerahkan masalah ini ke polisi,” ujar seorang tokoh desa.
Kasus pengeroyokan KM tidak hanya menyoroti tindakan main hakim sendiri, tetapi juga pentingnya penegakan hukum yang adil.
BACA JUGA:Emosi! Seorang Ayah Tega Merantai Kedua Anaknya Karna Sering Kedapatan Mencuri Uang
Apalagi, korban adalah seorang anak yang harusnya dilindungi oleh lingkungan sekitarnya.