Ayahnya, Dedy Mandarsyah, menjabat sebagai Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) di Kalimantan Barat, sedangkan ibunya dikenal sebagai pengusaha batik tenun di Palembang.
Identitas ini pertama kali diungkap oleh akun Twitter @ceomical, yang juga menyoroti dugaan penyalahgunaan privilese keluarga dalam kasus ini.
Berbagai akun media sosial mengecam tindakan kekerasan ini.
Akun @czidntrlate menuliskan, "Lady semoga lu dikeluarin ya dari FK. Semoga keluarga lu kebongkar semua aibnya. Semoga driver orang suruhan emak lu masuk penjara ya. Aamiin."
BACA JUGA:Terduga Pelaku Pemukulan Dokter Muda di Palembang Terlihat Serahkan Diri ke Polisi!
Sementara itu, akun @AymanAlatas, seorang dokter sekaligus kreator konten, turut menyayangkan insiden ini. Ia menulis, "Ya Allah, itu koas dipukuli cuma gara-gara masalah jadwal jaga. Harusnya paham risiko kalau lagi pendidikan dokter, pasti ada kalanya masuk di tanggal merah."
Unggahan ini telah mendapatkan perhatian luas, dengan lebih dari 2,5 juta tayangan dan 24 ribu tanda suka.
Saat ini, Luthfi dikabarkan dirawat di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya.
Warganet mendesak pihak berwenang untuk segera menangkap pelaku kekerasan dan memberikan sanksi tegas kepada keluarga yang diduga terlibat.
BACA JUGA:Ini RS Tempat Dokter Muda Bertugas di Palembang yang Dianiaya Gegara Jadwal Piket
Kasus ini juga memicu perdebatan tentang etika profesi dan privilese dalam dunia pendidikan kedokteran.
Banyak yang mendesak agar Lady Aurellia Pramesti dikeluarkan dari program koas, mengingat tindakan tidak bertanggung jawab yang melibatkan dirinya dan keluarganya.
Peristiwa ini menyoroti masalah serius yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan dan kekerasan.
Publik berharap kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama dalam menjaga integritas dan etika profesi di dunia kedokteran.
BACA JUGA:Dikuliti Netizen, LHKPN Diduga Ayah Pelaku Penganiayaan Dokter Muda Palembang Disebar di Sosmed
