"Terakhir ketemu ya lima hari yang lalu. Mampir ke rumah. Setelah itu tidak lagi (ketemu)," kata Khalim, dikutip bacakoran.co dari detikJatim, Sabtu (25/1).
Nur Khalim baru mengetahui bahwa mayat yang ditemukan termutilasi di Ngawi adalah putrinya setelah diinformasikan oleh Kepala Dusun (Kasun) tempat tinggal Uswatun, yang turut melakukan identifikasi jenazah di Ngawi.
BACA JUGA:Pelaku Penikaman 3 Polisi di Lahat Sebabkan 1 Tewas, Terancam Pasal Berlapis, Hukuman Mati Menanti!
BACA JUGA:Shella Shaukia Bongkar Skandal Pemerasan Rp 500 Miliar: Doktif dan Heni Sagara Terlibat?
"Iya tadi dikabari sekitar pukul 09.00 WIB, sama Pak Kamituwo (kepala dusun). Setelah itu langsung ke sini," tutur Khalim.
Nur Khalim menambahkan bahwa Uswatun tidak tinggal bersama dirinya maupun ibu kandungnya, karena ia dan ibu Uswatun telah bercerai.
Uswatun tinggal bersama neneknya di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, sementara ibunya tinggal terpisah di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, kata Khalim.
Sebelumnya, seorang warga Ngawi bernama Yusuf Ali menemukan jenazah Uswatun di dalam sebuah koper pada Kamis pagi (23 Januari 2025), pukul 09.30 WIB, saat sedang membuang sampah.
BACA JUGA:Edan! Aksi Bule Nakal Tipu Agen BRILink: Uang Rp5,4 Juta Raib Tanpa Sadar
"Saya sedang buang sampah, kok melihat ada koper besar di selokan seberang jalan," terang Yusuf.
Yusuf Ali awalnya mengira koper tersebut milik seseorang yang terjatuh, namun terkejut saat menyadari isinya adalah sesosok mayat perempuan.
"Semula saya kira koper berharga yang jatuh milik orang, tidak tahunya berisi mayat," ungkap Ali.
