Ketika dievakuasi oleh keluarganya, tubuh Sindi sudah dalam keadaan memprihatinkan kurus kering tinggal tulang berbalut kulit, rambut gimbal penuh kutu, dan mengeluarkan bau tak sedap.
Meskipun segera dibawa ke RS Hermina, nyawa Sindi tidak dapat diselamatkan.
BACA JUGA:Calvin ASN di Bandung Barat Diduga Jadi Korban KDRT Istri, Hilang Usai Pamit Lari Pagi
BACA JUGA:Vonis 4,5 Tahun Penjara untuk Armor Toreador dalam Kasus KDRT Cut Intan, ini Kata Jaksa
"Dia (Wahyu) jahat, dia selalu ngancam saya mau pulang," kata Sindi dengan suara lemah saat dirawat di ICU sebelum akhirnya meninggal dunia pada Kamis, 23 Januari 2025.
Purwanto (32) dan Putra (30), kakak korban, mengungkapkan bahwa Sindi sering mendapatkan ancaman dari Wahyu.
Mereka menerima telepon dari Wahyu pada 21 Januari 2025 yang meminta mereka datang ke rumah karena situasi mendesak.
Sesampainya di sana, keluarga menemukan Sindi dalam kondisi yang sangat mengenaskan.
BACA JUGA:BIADAB! Istri di Cipayung Lindas Suami 200 Meter, Ternyata Selingkuh dan Jadi Pelaku KDRT
"Rambutnya gimbal penuh kutu, tubuhnya seperti bangkai hidup," ujar Purwanto.
Keluarga segera membawa Sindi ke rumah sakit, namun sayang, ia mengembuskan napas terakhir dua hari kemudian.
Keluarga Sindi melaporkan Wahyu atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Polrestabes Palembang.
Namun, meski sempat ditahan selama 24 jam, Wahyu akhirnya dibebaskan karena dianggap kurangnya alat bukti.
BACA JUGA:Video KDRT Viral! Suami Selebgram Lampung Anastasia Noor Widiastuti Ditangkap Pihak Kepolisian
BACA JUGA:Selebgram Lampung Anastasia Noor Widiastuti Ungkap Bukti Diduga KDRT, Ini Pemicu Utamanya