The Fed Tahan Suku Bunga saat Trump Minta Lebih Rendah, Apa Alasan Mr Powell?

Kamis 30 Jan 2025 - 09:15 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Tren pemangkasan suku bunga acuan alias Fed Rate yang terjadi selama tiga pertemuan beruntun di 2024 berakhir.

Itu setelah Bank sentral Amerika Serikat alias The Federal Reserve System (The Fed) resmi mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50 persen dalam pertemuan kebijakan pertama tahun ini.

Langkah ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena Presiden Donald Trump, yang baru kembali ke Gedung Putih, secara terbuka menginginkan suku bunga lebih rendah.

Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell menegaskan, bank sentral tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga dan akan tetap berpegang pada data ekonomi yang berkembang.

BACA JUGA:Cadangan Devisa RI Pecahkan Rekor Sepanjang Masa, Jadi Modal Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga?

BACA JUGA:Suku Bunga Acuan Ditahan di 6 persen November 2024, Ini Penjelasan Lengkap Bos BI!

The Fed Optimis terhadap Pasar Tenaga Kerja, tapi Waspada terhadap Inflasi

Dalam pernyataan resminya, The Fed menyoroti kekuatan pasar tenaga kerja sebagai alasan untuk menahan suku bunga.

Tingkat pengangguran AS turun ke 4,1 persen pada Desember 2024, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Namun, yang menjadi perhatian utama adalah inflasi.

BACA JUGA:Ikuti Jejak The Fed, Hong Kong Turunkan Suku Bunga Acuan, Ini Alasannya!

BACA JUGA:Usai Trump Menang Pilpres AS, Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas, Bos The Fed Tegaskan Ini!

Meski sebelumnya inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan, data terbaru justru mengindikasikan tren sebaliknya.

Inflasi tahunan AS naik ke 2,9 persen pada Desember 2024, meningkat dari bulan-bulan sebelumnya.

The Fed, tegas Powell, membutuhkan bukti lebih lanjut bahwa inflasi benar-benar terkendali sebelum mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.

Kategori :