BACAKORAN.CO - Heboh penghematan APBN besar-besaran yang dilakukan presiden Prabowo saat ini juga berimbas pada ASN/PNS.
Kabarnya ASN dan PNS ini bakal kerja cuma 3 hari saja di kantor, hal ini membuat netizen ramai berspekulasi.
Alasan utama di balik kebijakan ini adalah untuk meningkatkan efisiensi anggaran dan fleksibilitas kerja di era digital.
Dengan mengurangi jumlah hari kerja di kantor, pemerintah berharap dapat mengurangi biaya operasional seperti listrik, air, dan pemeliharaan gedung.
BACA JUGA:Netizen Teriak Minta Potong Gaji ASN/PNS, Enak Aja Cuma 3 Hari Kerja: Macam Tukang Harian Saja Bro
Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi bagi ASN dan PNS, serta mendorong penggunaan teknologi digital dalam pekerjaan sehari-hari.
Salah seorang netizen memberi saran jika memang pengematan ini dalam konotasi baik, seharusnya dikurangi jumlah ASN sehingga APBN tidak membludak.
"Harus nya Mengurangi ASN yang sudah membludak sehingga APBN sudah tidak sanggup lagi menanggung Beban anggaran , di US Donal tramp membuat kebijakan akan mengurangi 2,5 jta ASN mereka karna sudah tidak relevan lagi dengan biaya anggaran , Apalagi sekelas Indonesia" Tulis akun X/Adam @Adam25184702.
Namun, tim Bacakoran menelusuri pola keuangan Indonesia yang tampak sedang tidak baik-baik saja.
Banyaknya dipungut pemerintah kepada rakyat secara ugal-ugalan, layaknya semua mau dipajakin.
Hal ini memicu pertanyaan, apakah Indonesia bangkrut dan tidak punya uang?
BACA JUGA:ASN Cuma Ngantor 3 Hari: Efisiensi Anggaran atau Alasan untuk Santai? Begini Penjelasan BKN
BACA JUGA:Waduh, APBN Tekor Rp309 T di Awal Pemerintahan Prabowo, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya!
Dugaan ini pun sejalan dengan adanya PHK massal dari berbagai instansi pemerintahan yang membuat banyak karyawan hengkang dari kantor mereka.