Kades Kohod Arsin Muncul Setelah Lama Menghilang dalam Polekmik Pagar Laut, Kuasa Hukum Ungkap Alasannya

Minggu 16 Feb 2025 - 09:37 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Kades Kohod yang sempat diberitakan menghilang setelah berdebat dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengenai polemik pagar laut di Tangerang.

mengenai masalah ini kuasa hukum Kepala Desa Kohod, Arsin, Yunihar membeberkan alasan mengapa kliennya tidak atau belum muncul ke publik.

"Ada pun jarang terlihat, baik di rumah maupun di kantor desa, karena klien kami ingin menjaga kondusivitas masyarakat di Desa Kohod yang saat ini ada dua Faksi. Faksi pendukung dan faksi yang menolak," ujarnya kepada awak media, dikutip Bacakoran.co dari Disway.id, Minggu (16/2/2025).

Kemudian Yunihar juga mempertegas bahwa Kades Kohod tersenut tidak kabur ke luar negeri atau menghilang setelah berdebat dengan Menteri ATR/BPN, Nurson Wahid.

BACA JUGA:Terungkap! Ini Lokasi Kades Kohod Arsin Saat Rumahnya Digeledah Bareskrim

BACA JUGA:Sekdes Kohod Diduga Terlibat Kasus Pemalsuan Dokumen SHGB dan SHM Pagar Laut di Tangerang

Yunihar memastikan jika kliennya itu tidak kemana-mana dan selalu berada di desa tersebut dan tidak pergi keluar negeri seperti tudingan miring sebelumnya.

"Tidak benar klien kami kabur ke luar negeri ataupun menghilang. Faktanya klien kami selalu berada dan tinggal di Desa Kohod," tegasnya kepada awak media, Jum'at (14/2/2025). 

Sebelumnya, setelah beberapa waktu menjadi sorotan publik, Kepala Desa Kohod, Arsin, akhirnya muncul dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi terkait proyek Pagar Laut di wilayahnya.

Dalam pernyataannya yang disampaikan di kediamannya, Arsin mengungkapkan penyesalan mendalam dan mengakui kesalahan yang terjadi dalam proses pelayanan publik di desanya.

Dalam kesempatan tersebut, Arsin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang hadir, termasuk media dan warga yang telah mengikuti perkembangan isu ini.

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya yang terdalam khusus kepada warga Desa Kohod dan seluruh warga negara Indonesia yang ikut serta mengamati dan mengkritisi kegaduhan ini," ungkapnya dengan nada serius.

BACA JUGA:Warga Menjerit, Tanah Dibeli Kades Kohod Hanya Rp50 Ribu per Meter, Agung Sedayu Bayar Rp1.500.000

BACA JUGA:Tak Mengelak, Polisi Ungkap Alat Canggih Pemalsu Dokumen Pagar Laut Tangerang yang Dipakai Kades Kohod

Arsin juga menegaskan bahwa dirinya adalah korban dari perbuatan pihak lain yang terlibat dalam proyek tersebut.

Kategori :