Keputusan ini mencerminkan perubahan strategi bisnis global Sanken dalam menghadapi persaingan industri teknologi yang semakin ketat.
BACA JUGA:OJK Ungkap Biang Kerok Banyak BPR Bangkrut, Ternyata Tersandung Sejumlah Masalah Ini..
Sanken Pastikan Proses Penutupan Sesuai Standar
Meski menghentikan operasionalnya di Indonesia, Sanken memastikan proses penutupan berjalan sesuai prosedur standar operasional (SOP) yang berlaku.
"Mereka telah melaporkan rencana penutupan ini secara resmi, dan kami yakin SOP yang disiapkan akan memastikan transisi berjalan lancar," tegas Setia.
Penutupan pabrik ini menjadi bagian dari dinamika industri manufaktur di Indonesia.
BACA JUGA:BPR Bangkrut Terus Bertambah, Begini Langkah OJK Perkuat dan Kembangkan Sektor Perbankan!
BACA JUGA:Panas, Isu Boikot Produk Pendukung Israel Viral di Media Sosial, Nestle Bangkrut Kena Imbas?
Di mana perusahaan global terus menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi tantangan dan peluang baru.
Industri Manufaktur Indonesia Tetap Moncer: Investasi Capai Rp721 Triliun
Saat Sanken memilih hengkang, iklim investasi di sektor manufaktur Indonesia tetap kuat.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Indonesia berhasil mencatat realisasi investasi manufaktur sebesar Rp721,3 triliun pada 2024, berkontribusi 42,1 persen dari total investasi nasional.
BACA JUGA:Peugeot Angkat Kaki dari Indonesia, Bagaimana Nasib Pemilik Mobil dan Servis ke Depan?
BACA JUGA:Bye! ACE Hardware Pamit dari Indonesia Usai 29 Tahun Beroperasi, Ini Biang Keroknya!
"Kami terus berkomitmen menciptakan iklim usaha yang kondusif. Berbagai kebijakan pro-industri telah diterapkan untuk menjaga stabilitas investasi di Indonesia," ujar Agus