BACAKORAN.CO - Polsek Kayangan di Desa Sesait, Provinsi Nusa Tenggara Barat viral diserbu dan dikabar rakyat imbas kekesalan tindakan oknum polisi yang memalak korban, padahal sudah damai.
Seorang oknum polisi dilaporkan meminta uang kepada korban dengan ancaman penjara 5 tahun jika tidak memenuhi permintaan dan membuat korban depresi dan memutuskan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Hal ini memicu kemarahan warga yang kemudian menyerbu Polsek Kayangan sebagai bentuk protes terhadap dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh oknum polisi.
Bukannya simpati, warganet tampak puas dengan tindakan warga desa Sesait yang berani melawan oknum polisi yang semena-mena.
BACA JUGA:Terungkap! Kapolsek dan 2 Polisi Tewas Ditembak di Kepala Saat Gerebek Judi Sabung Ayam
@Ferry08008574: "Rasanya ada yg aneh deh stlh baca berita ini ???? Kok rasanya tidak ada rasa simpati atau kasihan ya,stlh malah membaca & melihat berita ini malah hati terasa senang sekali & bahagia sambil komat kamit " RASAIN TUH " ???? mgkn apa krn kita sdh jenuh & muak dgn kelakuan2 mereka ya ?????"
@bukan_bentoo: “Perlahan tapi pasti, masyarakat tak kan segan lagi dan mulai berani melawan.”
@FabrizioRoman0f: “Bukan banyak oknum lagi, hampir semua polisi emang kek gitu, uang haram ga bakalan berkah.”
@_naitahrep: “Rasain.”
@syahirularif: “Aduh pengen gabung dengan warga ini.”
BACA JUGA:Tanggapan Anggota Polsek Cinangka Saat Keluarga Korban Rental Mobil Melapor: Paling Pistol Bohongan
Berikut momen warga menyerbu Polsek Kayangan akibat depresi seorang ASN yang dituduh mencuri. Kerusuhan berakhir dengan pembakaran kendaraan selengkapnya.
Insiden mencekam ratsan warga datangi markas Polsek Kayangan di Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Senin malam, 17 Maret 2025