BACA JUGA:Serang Iran Lagi, Israel Rudal Fasilitas Nuklir Isfahan, Tak Ada Masalah Serius!
Jika tidak, gelombang serangan berikutnya akan lebih besar, lebih cepat, dan lebih menghancurkan.
Didampingi Wakil Presiden, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Pertahanan, Trump menegaskan jika AS tidak berniat memulai perang berkepanjangan.
Namun tak segan menghancurkan ancaman nuklir yang membayangi stabilitas Timur Tengah.
Tensi Meledak, Konflik Memanas di Jantung Timur Tengah
BACA JUGA:Viral Video Warga Israel Tolak Sesama Masuk Bunker saat Serangan Rudal Iran, Netizen: Bukan Manusia!
BACA JUGA:Rudal Iran Tembus Iron Dome, Israel Kembali Dihantam!
Serangan udara ini menandai titik balik besar dalam konflik berkepanjangan antara AS dan Iran.
Untuk pertama kalinya sejak Revolusi Iran 1979, presiden Amerika secara terbuka memerintahkan pemboman langsung ke fasilitas militer vital di tanah Iran.
Padahal, sebelumnya Trump sempat memberi waktu dua minggu untuk upaya diplomasi.
Namun, situasi yang memburuk dan laporan intelijen tentang percepatan program nuklir Iran membuat Trump memilih langkah militer.
BACA JUGA:Bukan Kelompok Sembarangan! Ini Profil Hacker Pro-Israel yang Bobol Bursa Kripto dan Bank Iran
BACA JUGA:Bantahan Iran yang Dituduh Sengaja Serang Rumah Sakit Israel dengan Rudal, Bilang Begini!
Reaksi Dunia
Keputusan Trump ini langsung memicu kegelisahan global. Para pengamat menyebutnya sebagai langkah berisiko tinggi yang bisa memicu respons besar dari Iran dan membakar Timur Tengah dalam konflik terbuka.
Namun di sisi lain, para pendukung Trump menyambut langkah ini sebagai sinyal kekuatan tegas untuk melindungi dunia dari rezim yang disebutnya sebagai “sponsor teror nomor satu di planet ini.”