BACAKORAN.CO - Istilah "Sound Horeg" yang selama ini dikenal sebagai simbol hiburan jalanan dengan dentuman bass menggelegar, kini resmi diganti menjadi “Sound Karnaval Indonesia (SKI)”.
Deklarasi tersebut dilakukan oleh para pelaku usaha sound system dalam komunitas Team Sotok, Selasa (29/7/2025), di Desa Gedog Kulon, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Dalam rangkaian acara ulang tahun komunitas sekaligus pengajian dan santunan anak yatim.
Video momen deklarasi ini langsung viral di berbagai platform media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh akun X (dulu Twitter) @Pai_C1 dan Instagram @inijawatimur, tampak puluhan pelaku usaha sound system berdiri di atas panggung, menyuarakan ikrar bersama.
"Sound Karnaval Indonesia, ojok ngomong sound horeg!” teriak mereka serempak, menandai berakhirnya era istilah yang selama ini lekat dengan kontroversi.
BACA JUGA:Usai Protes, Warga Kediri Diteror Sound Horeg dari Pagi hingga Malam, Begini Ceritanya!
Menurut laporan Kompas, Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu, David Stevan, yang juga pemilik Blizzard Audio, menyatakan bahwa keputusan mengganti nama bukan semata-mata kosmetik, tetapi juga bentuk tanggung jawab.
“Nama sound horeg itu sendiri bukan kita yang memberi nama, tapi masyarakat sendiri yang memberikan julukan karena efek suara yang bisa bikin getar rumah,” ujar David, dikutip Kompas.com.
Namun, apakah penggantian nama ini cukup untuk menghapus stigma negatif yang selama ini melekat?
Dari “Horeg” ke “Karnaval”: Apa yang Berubah?
Secara teknis, tidak banyak yang berubah. Sound system tetap sama: besar, keras, dan berpotensi menggetarkan tanah.
Perubahan nama menjadi Sound Karnaval Indonesia justru memicu pertanyaan baru dari publik: apakah ini benar-benar transformasi substansial atau hanya strategi rebranding untuk meredam kritik?
BACA JUGA:Bukan Cuma Edi Sound, Ini 3 Sosok Legendaris 'Sound Horeg' yang Viral di Indonesia
BACA JUGA:Dokter Spesialis THT Ungkap Bahaya Sound Horeg: Jarak Aman Minimal 2 Kilometer dari Speaker