Selain Indofood, Ini 6 Brand Lokal Indonesia yang dapat Modal dari Perusahaan Afiliasi Israel, Boikot?

Jumat 01 Aug 2025 - 07:00 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

BACA JUGA:Rekomendasi 5 Merek Mie Instan Panggang Produk Lokal, Bisa Jadi Alternatif saat Indofood Diboikot!

BACA JUGA:Bunda Harus Tahu! Ini 7 Makanan Instan untuk Bayi yang Non-Indofood dan Non-Afiliasi Israel

5. Kopi Kenangan 

Startup kopi terkenal diduga terafiliasi dengan:

  • Verlinvest
  • Sofina
  • Peak XV Partners

6. Sidomuncul 

Produsen jamu tradisional ini disebut menerima modal dari:

  • FIL Management Ltd
  • First Sentier Investors IM Ltd
  • Norges Bank Investment Management
  • The Vanguard Group Inc
  • Morgan Stanley Investment Management Inc

BACA JUGA:Rekomendasi 4 Merk Lokal Non-Afiliasi Israel sebagai Pengganti Produk Indofood yang Diboikot

BACA JUGA:Boikot Produk Indofood! Ini 5 Merk Tepung Terigu Instan Non-Afiliasi Israel, Cocok untuk Adonan Kue

Indofood dan Afiliasi ke KFC

Boikot terhadap Indofood makin ramai setelah publik mengetahui hubungan finansial Salim Group dengan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola waralaba KFC di Indonesia. 

KFC sendiri telah lama diboikot karena afiliasinya dengan perusahaan asal AS yang dinilai pro-Israel.

Pada 28 Mei 2025, melalui induknya PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), Anthoni Salim mengucurkan dana Rp 40 miliar melalui skema private placement. 

Saham FAST yang dimiliki Indoritel pun meningkat dari 35,84% menjadi 37,51%.

Laporan keuangan KFC mencatat kerugian besar sebagai dampak langsung aksi boikot:

  • Q3 2024: Rp 557,08 miliar
  • Q3 2023: Rp 152,41 miliar
  • Q1 2025: Rp 36,77 miliar
  • Q1 2024: Rp 196,2 miliar

Data ini menunjukkan tekanan besar terhadap bisnis yang dianggap punya koneksi ke Israel, baik langsung maupun melalui jaringan pemegang saham asing.

Boikot atau Tidak?

Pertanyaan tentang tindakan boikot tidak hanya memicu aksi konsumen, tapi juga membuka wacana penting mengenai transparansi investasi di perusahaan lokal. 

Publik berharap agar perusahaan-perusahaan nasional mengklarifikasi struktur pemegang saham dan aliran dana, agar konsumen bisa mengambil keputusan secara sadar.

Kategori :