BACAKORAN.CO - Kebijakan kontroversial menghapus kategori beras premium dan medium tengah digodok pemerintah.
Jika rencana ini gol, siap-siap harga beras di pasaran bisa ikut melejit.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap, pembahasan sudah dilakukan di level kementerian dan lembaga terkait.
Namun, keputusan final masih menunggu lampu hijau dari Presiden Prabowo Subianto.
BACA JUGA:Persiapan Upacara HUT ke-80 RI Sudah 70%, Istana Masih Beri Catatan Penting!
BACA JUGA:Kado Istimewa HUT Jakarta ke-498 & RI ke-80: Pemprov DKI Putihkan Pajak Kendaraan!
“Beras itu sensitif. Kebijakannya harus seimbang antara hulu dan hilir,” tegas Arief.
Beras Jadi Satu Jenis Kategori
Jika penghapusan kategori disetujui, hanya akan ada satu jenis beras konsumsi umum plus kategori tambahan seperti beras organik, beras kesehatan, atau beras berindeks geografis.
Arief menegaskan, perubahan ini harus dibarengi penyesuaian harga gabah di tingkat petani.
BACA JUGA:Dokter di Sekayu Lapor Polisi usai Dipaksa Lepas Masker oleh Keluarga Pasien, Kini Pelaku Minta Maaf
BACA JUGA:Pengajian Umi Cinta Diduga Tawarkan ‘Tiket Surga’ Rp1 Juta? MUI Ambil Langkah Ini!
Contohnya, harga gabah yang sebelumnya Rp6.000 per kg kini sudah tembus Rp6.500 per kg,
Ini akan memengaruhi harga jual beras ke konsumen.
Bukan Arahan Presiden, Tapi Usulan Kementerian
Arief mengklarifikasi, ide penghapusan kategori ini bukan perintah langsung dari Presiden, melainkan salah satu dari empat skenario yang diusulkan kementerian/lembaga kepada Menko Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas).