Banyak netizen menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap simbol negara yang seharusnya dijunjung tinggi.
BACA JUGA:Viral! RSUD di Makassar Gelar Lomba 17 Agustus Bikin Pasien Terganggu hingga Meninggal
Tak sedikit pula yang mempertanyakan metode ujian yang digunakan oleh pihak sekolah, serta pengawasan dari para pendidik yang seharusnya lebih ketat.
Edison menyampaikan bahwa tindakan siswa tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam pendidikan kepramukaan maupun pendidikan karakter secara umum.
“Seharusnya mereka tidak memperlakukan hal itu. Akhirnya mereka gagal ujian,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa penyebaran video tersebut sangat disayangkan karena menimbulkan persepsi negatif terhadap institusi pendidikan dan mencoreng nama baik sekolah serta Kementerian Agama.
“Kami sangat menyesalkannya. Tapi kami tetap meminta maaf atas kegaduhan ini,” lanjut Edison.
Ia memastikan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Evaluasi terhadap metode ujian, pembinaan siswa, dan pelatihan guru akan dilakukan secara menyeluruh.
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi dunia pendidikan bahwa pemahaman terhadap simbol negara bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga soal sikap dan penghormatan.
BACA JUGA:Poso Diguncang Gempa Magnitudo 6,0, BMKG: Waspada Susulan!
BACA JUGA:Geger! Lomba 17an di RSUD Daya Disebut Ganggu Pasien Hingga Meninggal, Netizen Auto Murka
Bendera Merah Putih bukan sekadar kain berwarna, melainkan lambang perjuangan, pengorbanan, dan identitas bangsa yang harus dijaga dengan penuh rasa hormat.