BACAKORAN.CO - Melihat rengekan eks Wamenaker Immanuel Ebenezer yang minta Amnesti presiden Prabowo Subianto, mantan penyidik KPK sentil pria dengan sapaan Noel tersebut.
Harun Al Rasyid selaku eks penyidik senior KPK sentil keras keinginan tersebut dan mengatakan bahwa tersangka korupsi harus belajar dan berkaca diri.
"Terkait kasus Wamenaker, mestinya para tersangka mulai berkaca diri bahwa tidak semua perilaku koruptif itu harus mendapatkan ampunan dari Presiden," kata Harun saat dihubungi, dilansir Bacakoran.co dari Detiknews, Senin (25/8/2025).
Ia mensupport presiden Prabowo Subianto yang tidak membela bawahannya yang korupsi dan berharap Prabowo Subianto selektif dalam memberi amnesti pada tersangka.
BACA JUGA:Terjaring OTT, Immanuel Ebenezer Sebut Dirinya Bukan Terlibat Kasus Pemerasan: Memberatkan Saya!
"Pastinya Presiden harus sangat selektif dalam mengeluarkan hak istimewanya dalam memberikan abolisi dan semacamnya," ujar Harun.
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer, sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan.
Penangkapan ini dilakukan melalui operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu malam, 20 Agustus 2025, yang mengejutkan publik dan menyorot integritas pejabat tinggi negara.
Penetapan Tersangka dan Barang Bukti OTT
Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (22/8), Ketua KPK Setyo Budiyanto mengumumkan bahwa total 11 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Di antara mereka adalah Immanuel Ebenezer Gerungan, yang akrab disapa Noel.
BACA JUGA:Resmi, Wamenaker Immanuel Ebenezer Ditetapkan Jadi Tersangka Oleh KPK!
Nama-nama lain yang turut dijerat antara lain IBM, GAH, SB, AK, FRZ, HS, SKP, SUP, TEM, dan MM.
Noel tampil di hadapan media dengan mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK dan tangan terborgol.
