BACAKORAN.CO - Awan gelap tengah menyelimuti industri otomotif Tanah Air.
Lesunya penjualan mobil dalam beberapa tahun terakhir kini mulai berdampak serius ke sektor pemasok komponen.
Kabar tak sedap pun beredar, sejumlah pabrik komponen mobil di Indonesia dikabarkan sudah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebagian karyawannya.
Hal ini diungkapkan Rachmat Basuki, Sekjen Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIIAM).
BACA JUGA:Honda Supra GTR 150 Perpaduan Sempurna Antara Agresivitas Sport dan Kepraktisan Harian
BACA JUGA:Terjangkau, Ini Alasan BYD Atto 1 Dijual Sangat Murah di Indonesia, VinFast Ungkap Begini!
Menurutnya, gelombang PHK tak terhindarkan karena pasar otomotif terus melemah sejak 2023.
“Benar, ini akumulasi dari penurunan pasar sejak 2023 sampai sekarang,” ujarnya seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Pasokan Anjlok, Pasar Tergerus Drastis
Data terbaru menunjukkan, per 22 Juli 2025, pasokan komponen ke pabrikan harus dipangkas sekitar 28%.
BACA JUGA:Spesifikasi Lengkap BYD Atto 1, Mobil Listrik Canggih Harga Setara LCGC!
Kondisi semakin pelik karena pasar mobil listrik yang tengah naik daun justru belum menyerap komponen dari pemasok lokal.
Akibatnya, total pasar komponen terjun bebas hingga 38%.
“Dengan sangat terpaksa, beberapa industri komponen yang tidak bisa ekspor akhirnya memangkas jumlah karyawannya,” lanjut Rachmat.
Namun, GIIAM belum bisa memastikan berapa total pekerja yang terdampak.